Jokowi Bakal Kunjungi Papua, 4.500 Aparat Dikerahkan

TIKTAK.ID – Sebanyak 4.500 personel telah disiagakan guna mengamankan kunjungan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) ke dua wilayah di Provinsi Papua pada pekan ini. Komandan Korem 172/Praja Wira Yakhti (PWY), Brigjen TNI Dedi Hardono menjelaskan bahwa pihaknya mengerahkan ribuan personel itu untuk mengamankan kunjungan Presiden mulai dari Bandara Sentani di Kabupaten Jayapura hingga kunjungan kerja ke Jayapura dan Kabupaten Keerom.
Untuk diketahui, selama berada di Papua, Presiden dijadwalkan memanen jagung di Arso, Kabupaten Keerom, yang berbatasan dengan Papua Nugini. Setelah itu Jokowi akan menyaksikan Karnaval Jalanan Papua yang dipusatkan di halaman Kantor Gubernur, Dok II, Jayapura.
“Kegiatan di dua kota di Papua dijadwalkan pada 6-7 Juli,” ujar Hardono setelah gelar pasukan yang dipusatkan di lapangan Denzipur Waena, Jayapura, pada Selasa (4/7/23), seperti dilansir CNN Indonesia.
Baca juga : Anies Bakal Umumkan Cawapres Usai Kembali dari Tanah Suci?
Sementara itu, Komandan Korem 174/Anim Ti Waninggap (Atw), Brigjen TNI Agus Widodo secara terpisah menyatakan bahwa Presiden juga berencana melakukan kunjungan kerja ke Asmat, Papua Selatan.
“Presiden dijadwalkan meresmikan Bandara Dormon Ewer, pada Kamis (6/7/23), kemudian ke Jayapura,” terang Widodo.
Sebelumnya, pada Maret lalu, Jokowi sempat berkunjung ke Papua dan meresmikan Simpul Kreativitas Pemuda Papua. Ketika itu, Jokowi juga menanam jagung di Arso, Kabupaten Keerom.
Baca juga : Mahfud MD Ungkap Pernah Dicap Menteri Pembohong, Soal Apa?
Lebih lanjut, Jokowi menyebut Papua Nugini (PNG) dan Indonesia adalah raksasa ekonomi di masing-masing kawasan. Oleh sebab itu, dia mendorong pembahasan PTA (preferential trade agreement) Indonesia-PNG, sehingga kerja sama ekonomi kedua negara dapat semakin tumbuh dan berkembang.
Jokowi mengungkapkan hal itu ketika menghadiri pertemuan forum bisnis pertama antara Indonesia dan Papua Nugini yang digelar di APEC Haus, Papua Nugini, pada Rabu (5/7/23).
“PNG dan Indonesia masing-masing merupakan raksasa ekonomi, PNG di Pasifik dan Indonesia di Asia Tenggara. Bisa dibayangkan kalau kedua potensi ini bergabung tentu akan memberi dampak sangat besar, bukan hanya bagi rakyat kedua negara, tapi juga kawasan,” ucap Jokowi, mengutip Liputan6.com dari siaran pers Sekretariat Presiden, Rabu (5/7/23).
Baca juga : PDIP Tanggapi Isu Jokowi Bakal Dukung Prabowo di Pilpres 2024
Jokowi memaparkan bahwa Indonesia bakal mendukung Program Connect PNG, salah satunya lewat BUMN konstruksi Indonesia yang sudah berpengalaman di beberapa negara. Jokowi menilai infrastuktur dan konektivitas menjadi syarat utama untuk pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.