
TIKTAK.ID – Belakangan ini sosial media ramai dengan berita artis Indra Bekti yang dilarikan ke rumah sakit akibat mengalami pendarahan otak.
Pendarahan otak sendiri merupakan kondisi atau masalah kesehatan yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada penderitanya. Bahkan pendarahan otak juga mengancam jiwa atau bisa membuat seseorang langsung kehilangan nyawa.
Pendarahan otak termasuk salah satu jenis stroke atau yang disebut dengan stroke hemoragik. Pendarahan bisa terjadi di sejumlah lokasi di otak, yakni di dalam otak, di antara otak dengan selaput yang menutupinya, di antara lapisan penutup otak, dan di antara tengkorak dan penutup otak.
Seperti dikutip Kompas.com dari WebMd, berikut ini sejumlah penyebab pendarahan otak:
Trauma atau cedera pada bagian kepala
Cedera di bagian kepala menjadi penyebab paling umum dari pendarahan otak pada orang di bawah usia 50 tahun.
Tekanan darah tinggi atau hipertensi
Tekanan darah yang tak terkontrol atau hipertensi dalam jangka waktu lama akan melemahkan dinding pembuluh darah. Tekanan darah tinggi yang tidak diobati adalah penyebab utama pendarahan otak yang tidak dapat dicegah.
Aneurisma
Aneurisma yakni benjolan berbentuk balon akibat adanya pembengkakan pembuluh darah di otak. Jika benjolan ini pecah, maka akan terjadi pendarahan otak yang menyebabkan stroke.
Kelainan pembuluh darah (Malformasi arteriovenosa)
Malformasi arteriovenosa yaitu kelainan pembuluh darah di dalam dan sekitar otak yang muncul sejak bayi baru lahir.
Angiopati amiloid
Ini merupakan kelainan pada dinding pembuluh darah yang dapat dipicu oleh faktor usia dan hipertensi. Kelainan tersebut akan mengakibatkan pendarahan kecil yang tidak disadari sebelum menjadi parah.
Gejala pendarahan otak dapat bermacam-macam, tergantung pada lokasi perdarahan, tingkat keparahan, serta jumlah jaringan yang terkena.
Berikut ini sejumlah gejala pendarahan yang perlu Anda waspadai:
- Tiba-tiba merasakan sakit kepala yang parah
- Kejang
- Kelemahan pada area lengan atau kaki
- Mual atau muntah
- Penurunan fokus dan lesu
- Gangguan penglihatan
- Kesemutan atau mati rasa
- Sulit berbicara atau memahami ucapan
- Sulit menelan
- Susah menulis atau membaca
- Berkurangnya kemampuan indra perasa
- Penurunan kesadaran