TIKTAK.ID – Duta Besar India untuk Rusia, Venkatesh Varma mengatakan bahwa pembicaraan dengan Kepala Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF), Krill Dmitriev, terkait kerja sama melawan Covid-19 menggunakan vaksin, berjalan produktif dan berharap mendapatkan hasil positif.
“Saya melakukan diskusi yang produktif dengan CEO RDIF, Mr Kirill Dmitriev dan kami berharap hasil yang positif,” komentar Varma.
Perusahaan India telah meminta Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) untuk memberikan rincian teknis uji klinis Fase 1 dan Fase 2 vaksin Sputnik V Rusia, vaksin terdaftar pertama di dunia untuk melawan Covid-19. Produksinya kemungkinan berlangsung di India untuk ekspor dan penggunaan domestik, sumber di Kedutaan Besar India di Moskow mengatakan kepada Sputnik, Jumat (14/8/20).
“Perusahaan India berhubungan dengan RDIF mengenai vaksin dan telah meminta rincian teknis tentang uji coba vaksin Fase 1 dan Fase 2 dan juga untuk produksi vaksin di India untuk ekspor negara ketiga dan produksi vaksin untuk digunakan di India setelah keluarnya izin,” kata sumber Kedutaan.
Sementara itu, negara Asia lainnya, Vietnam mengatakan telah mendaftarkan diri untuk membeli vaksin Covid-19 dari Rusia itu.
Vietnam telah menandatangani 50 juta-150 juta dosis vaksin, tulis surat kabar Tuoi Tre. Beberapa vaksin akan “disumbangkan” oleh Rusia, kata Tuoi Tre, dengan Vietnam membayar sisanya.
Vietnam juga akan membeli vaksin dari Inggris, karena ia memiliki kemitraan untuk mengembangkan vaksin yang tumbuh di dalam negeri dengan Universitas Bristol, kata Kementerian Kesehatan dalam sebuah pernyataannya.
Kementerian tidak mengatakan kapan mereka akan menerima vaksin, atau berapa biayanya. Tidak jelas vaksin mana yang akan dibeli Vietnam dari Inggris.
Bulan lalu, Kementerian mengatakan Vietnam akan memiliki vaksin buatan sendiri yang tersedia pada akhir 2021.
Vietnam dipuji karena menekan wabah sebelumnya melalui pengujian agresif, pelacakan kontak dan karantina, tetapi sekarang berlomba untuk mengendalikan infeksi di beberapa lokasi yang terkait dengan kota wisata populer Danang, tempat wabah baru yang terdeteksi pada 25 Juli lalu.
Vietnam telah melaporkan total 929 infeksi, dengan 21 kematian. Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc mengatakan risiko penularan yang lebih luas sangat tinggi, dan beberapa hari ke depan sangat kritis.
Pada Selasa kemarin, Rusia menjadi negara pertama di dunia yang mendaftarkan vaksin untuk melawan Covid-19. Vaksin tersebut, sedang diproduksi oleh Pusat Penelitian Mikrobiologi Rusia Gamaleya, dan telah memasuki uji klinis Tahap 3 pada Rabu lalu.