
TIKTAK.ID – Hasil survei nasional Voxpol Center Research & Consulting terbaru menyatakan bahwa mayoritas publik, tepatnya sebanyak 65,7 persen, tidak terpengaruh arah dukungan yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk memilih kandidat calon presiden tertentu.
Kemudian 25 persen responden menilai dukungan dari Presiden Jokowi berpengaruh untuk menggiring mereka dalam memilih kandidat Capres tertentu. Sedangkan 9,3 responden lainnya mengaku tidak tahu atau tidak menjawab.
“Hal itu berarti ketika Pak Jokowi meng-endorse siapa nanti, tetap masyarakat sudah memiliki pilihan sendiri,” ujar Direktur Eksekutif Voxpol Center Research & Consulting, Pangi Syarwi Chaniago di Cikini, Jakarta Pusat, pada Jumat (18/11/22), seperti dilansir Tempo.co.
Baca juga : Pengamat Soal Prabowo-Erick: Duet Militer-Sipil Paling Diinginkan Publik
Pangi memaparkan, dari mereka yang terpengaruh oleh pilihan politik Jokowi, sebanyak 32,1 persen responden cenderung memilih Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, 22,3 persen memilih mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan 18,7 persen memilih Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
“Jika ada anggapan Anies antitesis Jokowi, itu enggak ketemu dari data kita. Buktinya bahwa pengaruh Pak Jokowi yang 25 persen tadi, ternyata di situ ada pemilih Anies,” terang Pangi.
Menurut Pangi, 6,6 persen responden yang terpengaruh terhadap pilihan politik Presiden Jokowi cenderung memilih Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Ketua DPR Puan Maharani 5,6 persen, Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 4,6 persen, Panglima TNI Andika Perkasa 3,3 persen, Menparekraf Sandiaga Uno 2,3 persen, Menteri BUMN Erick Thohir 1 persen, serta Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto 0,3 persen.
Baca juga : Lawatan ke China, Prabowo Ingin Kuatkan Kerja Sama Militer
Lebih lanjut, hasil survei menyebut mayoritas publik, yaitu sebanyak 20,6 persen responden menjawab kombinasi latar belakang Capres dan Cawapres yang paling ideal adalah militer dengan sipil.
Adapun Survei Voxpol Center Research & Consulting dilakukan pada 22 Oktober sampai 7 November 2022 terhadap 1.220 responden. Survei tersebut memakai systematic random sampling dan punya toleransi atau batas kesalahan (margin of error) sekitar 2,81 persen.
Usia responden yang menjadi sampel 17 tahun ke atas atau sudah menikah. Teknik pengumpulan data yang digunakan yakni wawancara tatap muka secara langsung dengan responden menggunakan kuesioner.