Gelar Tabur Bunga di Makam Bung Karno, Khofifah Bantah Dirinya Maju Cawapres
TIKTAK.ID– Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, diketahui telah berziarah ke makam Presiden Pertama RI Soekarno (Bung Karno), di Blitar, pada Minggu (25/6/23). Akan tetapi Khofifah menampik kalau ziarah itu terkait dengan isu akan menjadi bakal calon wakil presiden (Cawapres) dalam ajang Pilpres 2024 mendatang.
“Mboten, mboten (bukan, bukan). Ini agenda Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), lalu ada materi untuk saya, dan saya diminta menyampaikan Trisakti Bung Karno,” ungkap Khofifah, seperti dilansir CNNIndonesia.com.
Khofifah melakukan ziarah tersebut bersama para Ketua Umum Organisasi Mahasiswa Cipayung di Jatim, seperti GMNI, PMII, HMI, GMKI, PMKRI, IMM dan SEMMI. Dalam ziarah itu, Khofifah melakukan tabur bunga serta doa bersama untuk mengenang jasa dan perjuangan Bung Karno bagi Bangsa Indonesia. Khofifah pun berharap momentum ini mampu menggelorakan semangat nasionalisme dan napas kebangsaan yang dikumandangkan oleh Bung Karno.
Baca juga : SBY Tegaskan Jokowi Punya Hak Tak Suka dengan Anies Baswedan
“Jika kita berbicara mengenai pikiran-pikiran besar Bung Karno, baiknya kita bersama-sama ke Makam Bung Karno, mengingat posisi kita di Jawa Timur,” tutur Khofifah.
Khofifah juga mengajak para mahasiswa untuk memahami dan mengamalkan konsep Trisakti Bung Karno, termasuk soal berdikari secara politik. Kepada para pimpinan organisasi kemahasiswaan, Khofifah berpesan supaya mereka masing-masing dapat mengasah dan mengintroduksi diri untuk terlahir sebagai negarawan.
“Hari ini tak mudah menemukan negarawan, walaupun ada banyak sekali pemimpin yang berasal dari politisi. Tapi politisi belum tentu negarawan, maka jadilah negarawan. Jika sudah memimpin negeri ini, mestinya akan mewujud sebagai sosok negarawan,” tegas Khofifah.
Baca juga : Survei Algoritma Soal Pilpres 2024: Pemilih Jokowi Cenderung Pilih Ganjar
“Secara sosial budaya, stratifikasinya ditemukan pada banyak lini. Karena saat ini kita di Jawa Timur, maka bawalah budaya Jawa Timur yakni Budaya Majapahit, Bhinneka Tunggal Ika, sehingga terbangun moderasi dan toleransi serta kerukunan antarwarga bangsa,” imbuhnya.
Kemudian terkait ekonomi, lanjut Khofifah, sebagaimana pidato Bung Karno pada Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1956, saat ini Indonesia sudah melewati taraf physical revolution dan taraf survival.
“Bung Karno menyatakan kalau sekarang kita berada pada taraf investment, yakni taraf menanamkan modal-modal dalam arti yang seluas-luasnya. Tugas atau pekerjaan rumah kita, apakah terkait dengan investment of human skill, material investment, dan mental investment? Ini menjadi tugas kita bersama,” ucap Khofifah.