Lalu Hebatnya Di Mana Sama Junjungannya Para Cebong???
Baca juga : Laporan Prabowo ke Wapres Soal Lumbung Pangan: Semua Negara Bakal Berebut Pangan
Salam Akal Sehat”
Bagaimanakah kebenarannya, apakah Pertamina rugi Rp11 triliun lantaran Ahok menjabat Komisaris Utama?
Mengutip dari Cek Fakta Liputan6.com, temuan penelusuran Google Search menggunakan kata kunci ‘penyebab Pertamina rugi Rp 11 triliun’.
Diarahkan ke artikel berjudul “3 Penyebab Pertamina Rugi Rp 11 Triliun, Salah Satunya Akibat Nilai Tukar” yang dilansir laman liputan6.com, pada 31 Agustus 2020.
Dalam artikel itu Direktur Keuangan Pertamina, Emma Sri Martini menyatakan tiga penyebab utama kerugian yang mencapai triliunan tersebut.
Baca juga : Fadli Zon Sindir Telak Puan yang ‘Buta Sejarah’ Soal Sumbar dan Pancasila
Pertama, sekaitan penurunan signifikan penjualan produk perusahaan pada kuartal II 2020 imbas dari pandemi virus Corona.
Kedua, sehubungan dengan fluktuasi nilai tukar Rupiah atas Dolar Amerika Serikat. Hingga di pengujung tahun 2019, Rupiah di posisi Rp13.900 per USD kemudian melonjak tajam hingga Rp16.767 per USD.
Ketiga, pelemahan harga minyak Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP). Di samping itu, hilir sedikit berefek untuk keuntungan namun disertai penurunan permintaan di avtur dan juga BBM, padahal stok besar dan harga turun.
Sehingga, tuduhan Pertamina rugi Rp 11 triliun disebabkan Ahok menjadi Komisaris Utama tidak benar.
Pertamina menghadapi kerugian sampai Rp11 triliun pada Semester I-2020 lantaran penurunan penjualan produk Pertamina dampak dari pandemi Covid-19.
Mata uang Rupiah yang terdepresiasi cukup dalam sepanjang semester 1 membuat Pertamina merugi selisih kurs dan pelemahan ICP yang merefleksi penurunan harga minyak dunia akibat pandemi Covid-19.