
TIKTAK.ID – Berdasarkan hasil survei lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) terkini, Partai NasDem masih belum mengalami kenaikan suara, meski telah mendeklarasikan mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan sebagai calon presiden (Capres) dalam ajang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Survei itu menyebut NasDem menempati posisi enam dengan perolehan elektabilitas 4,8 persen.
“Ya tentu kalau kita harapkan NasDem bisa mengalami kenaikan karena efek deklarasi menjadi lebih kuat dibanding hasil Pemilu 2019, kita belum melihat itu,” ungkap Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, melalui rilis survei yang ditayangkan di YouTube SMRC TV, pada Kamis (24/11/22), seperti dilansir Kompas.com.
Kemudian menurut hasil survei SMRC saat ini, posisi partai besutan Ketua Umum Surya Paloh tersebut masih berada jauh di bawah PDI-P yang berhasil meraih 25,6 persen suara. Begitu pula dengan partai koalisi pemerintah lainnya seperti Golkar dengan 9,7 persen, Gerindra dengan 9 persen, dan PKB dengan 5,6 persen. Deni pun mengklaim elektabilitas NasDem saat ini jauh menurun bila dibandingkan dengan hasil Pemilu 2019 silam.
Baca juga : RI Jadi Tuan Rumah Forum Menhan se-ASEAN 2023, Begini Respons Prabowo
“Karena (hasil pemilu) 2019 (Nasdem mendapatkan) 9,1 persen, tapi sekarang 4,8 persen. Itu artinya justru mengalami penurunan, dan masih belum ada tanda-tanda NasDem menjadi lebih kuat dibanding 2019 hingga saat ini gitu ya, setidaknya sampai saat ini,” tutur Deni.
Meski begitu, Deni menilai tidak menutup kemungkinan bahwa NasDem akan mampu mengubah keadaan ke depannya menjadi lebih baik. Dia lantas memprediksi NasDem bakal tetap bisa menaikkan dukungan pemilihnya, khususnya pada masa-masa kampanye Pemilu.
“Sebab, berdasarkan pengalaman sebelumnya pun NasDem cukup baik dalam masa-masa kampanye resmi, bahkan bisa menaikkan elektabilitas hingga mencapai 9,1 persen,” jelas Deni.
Baca juga : Bicara Politik ‘Last Minute’, Fahri Hamzah Sebut Potensi NasDem Batal Usung Anies
Untuk diketahui, survei SMRC tersebut dilakukan dengan wawancara tatap muka pada 5-13 November 2022. Terdapat sebanyak 1.012 responden yang dianalisis dalam survei ini. Margin of error survei dengan ukuran sampel itu diperkirakan sebesar lebih kurang 3,1 persen pada tingkat kepercayaan mencapai 95 persen (asumsi simple random sampling).