Dukung Mentan Copot Pegawai yang Terima Pemulus Proyek, Mahfud MD: Harus Begitu!
TIKTAK.ID – Mantan Menko Polhukam, Mahfud MD mengaku mendukung sikap tegas Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman yang akan langsung mencopot anak buahnya, jika sampai terbukti menerima fee atau pemulus proyek pengadaan dari sejumlah pengusaha.
Melalui akun X-nya yang dikutip, pada Sabtu (26/10/24), Mahfud sempat mengunggah dukungan dengan menyertakan cuplikan video wawancara Amran mengenai sanksi kepada PNS-nya tersebut.
“Bagus, memang harus begitu, Pak Menteri. Di institusi Pemerintah harus tegas, tak boleh ada paranoid solidarity (solidaritas kalap),” ujar Mahfud, seperti dilansir CNN Indonesia.
Baca juga : Approval Rating Jokowi Tembus 79 Persen, Kok Bisa Setinggi itu?
Kemudian Mahfud menerangkan, solidaritas kalap merupakan sikap selalu ingin melindungi teman sejawat supaya institusi tidak tercemar, sehingga banyak kasus ditutup-tutupi. Oleh sebab itu, langkah Amran dinilai sangat baik.
“Lanjut, Pak Mentan,” imbuh pria kelahiran Kabupaten Sampang, 13 Mei 1957 tersebut.
Sebelumnya, Amran diketahui telah mencopot tiga orang anak buahnya yang terbukti melanggar hukum, yakni menerima suap. Total suap yang diterima bawahannya tersebut mencapai Rp10 Miliar.
Baca juga : Apa Alasan Prabowo Terapkan Gaya Militer untuk Gembleng Menterinya?
“Saya langsung copot, bahkan dalam waktu dekat ini bisa saya pecat,” ungkap Amran dalam keterangan, pada Kamis (17/10/24).
Menurut Amran, pencopotan dilakukan secara cepat, bahkan dalam waktu hitungan menit. Dia menilai langkah ini perlu dilakukan demi memperkuat komitmen Kementerian Pertanian dalam menjaga integritas terutama dari hal-hal yang bersifat korupsi, kolusi, dan nepotisme.
“Tadi malam kami memperoleh laporan, kemudian hari ini kami panggil lalu dalam waktu 5 menit saya copot. Sebab, tiga orang ini sudah menerima uang kurang lebih sebesar Rp10 miliar dan ini sudah berproses di penegak hukum,” ucap Amran.
Baca juga : Ternyata Ada Menteri yang Hartanya Lampaui Prabowo, Capai Angka 2,6 Triliun
Amran lantas memastikan bahwa selama ia menjabat tindakan korupsi atau pemerasan di lingkungan Kementan, bakal diberantas. Dia menegaskan bahwa tidak akan ada kompromi bagi pelaku yang melanggar hukum, apalagi sampai merugikan kepentingan petani yang saat ini sedang berproduksi.
“Tak ada kompromi bagi yang melakukan korupsi di Kementan selama saya ditakdirkan masih di sini. Seperti dulu, lima tahun yang lalu kami terus menjaga lembaga ini supaya tidak terjadi pelanggaran,” tutur Amran.