TIKTAK.ID – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar alias Cak Imin terlihat kabur ketika ditanya soal rencana Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut kembali kasus “kardus durian”.
Momen tersebut terjadi usai Cak Imin dan beberapa elite PKB menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Jakarta. Mulanya, Cak Imin berbicara panjang lebar terkait usulan-usulan program untuk Jokowi.
Kemudian saat diminta tanggapan Cak Imin mengenai rencana KPK tersebut, Cak Imin memilih meninggalkan lokasi dan bergegas masuk ke dalam mobil. Cak Imin pun konsisten menutup mulut terhadap pertanyaan itu. Ia tampak bergegas menutup pintu mobil dan meninggalkan Istana.
Baca juga : Terkait Isu Jokowi Ketum PDIP, Ganjar: Waspada Penumpang Gelap
Dalam pertemuan tersebut, Cak Imin mengajukan sejumlah program kepada Jokowi. Salah satunya adalah penambahan subsidi BBM untuk pengendara sepeda motor dan kendaraan umum. Cak Imin juga meminta Jokowi agar merevisi aturan penggunaan anggaran di DPRD, karena anggota DPRD merasa kekurangan terhadap anggaran yang ada.
“Hari ini diseragamkan, [anggota DPRD di daerah] yang mampu tidak merasa terfasilitasi dengan baik, yang memang miskin ya memang tidak ada masalah,” terang Cak Imin, seperti dilansir CNNIndonesia.com.
Untuk diketahui, Ketua KPK Firli Bahuri mengaku bakal mengusut kembali kasus dugaan korupsi “kardus durian”. Firli pun meminta publik agar ikut mengawasi kerja KPK.
Baca juga : Jokowi Resmikan Metaverse ‘Jagat Nusantara’, Apa Itu?
Kasus “kardus durian” sendiri terungkap melalui Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK pada 25 Agustus 2011 silam. Saat itu, KPK menangkap dua pejabat Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Selain itu, KPK meringkus Kuasa Direksi PT Alam Jaya Papua, Dharnawati bersama barang bukti uang Rp1,5 miliar yang dibungkus dengan kardus durian.
Setelah itu dalam persidangan, Dharnawati mengklaim uang itu ditujukan untuk Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, yang kala itu dijabat oleh Cak Imin. Cak Imin sempat diperiksa oleh KPK terkait kasus itu pada 3 Oktober 2011, dan membantah terlibat dalam kasus kardus durian tersebut.
“Penyuapan yang terjadi sama sekali tak ada kaitannya dengan saya. Tidak ada perintah dari saya, dan tidak ada pembicaraan langsung maupun tidak langsung dari saya,” jelas Cak Imin setelah diperiksa KPK.