TIKTAK.ID – Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Ersento Maraden Sitorus menyindir dugaan adanya penggunaan simbol Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) oleh relawan Puan Maharani pada pemasangan baliho.
Fernando mengatakan bahwa DPR adalah salah satu lembaga tinggi negara. Untuk itu, dia menilai penggunaan lambang DPR tidak bisa secara sembarangan digunakan.
“Sangat disayangkan justru penggunaan lambang DPR secara sembarangan dipergunakan oleh Relawan Puan untuk kepentingan sosialisasi Puan demi Pilpres 2024,” ujar Fernando dalam keterangan pers, Jumat (5/11/21), seperti dilansir Republika.co.id.
Baca juga : Singgung Guyonan Gus Dur Soal ‘3 Polisi Jujur di Indonesia’, Kapolri Janji Ubah Citra Korps Bhayangkara
Kemudian Fernando mempertanyakan penggunaan simbol DPR oleh relawan Puan. Dia menyatakan hal itu bisa menimbulkan kekhawatiran mengenai penggunaan anggaran DPR untuk sosialisasi Puan.
“Apakah DPR sedang bekerja sama dengan salah satu Relawan Puan demi kepentingan sosialisasi Puan Maharani? Saya yakin banyak masyarakat yang mempunyai pertanyaan sama. Semoga saja mereka tidak memiliki persepsi bahwa anggaran yang dipakai adalah anggaran DPR,” sindir Fernando.
Lantas Fernando menegaskan bahwa baliho Puan bukan akan mendatangkan rasa simpatik, melainkan penilaian negatif terhadap Puan. Terlebih, dia menyebut pada baliho Puan itu dicantumkan jabatan Puan sebagai Ketua DPR.
Baca juga : Tak Peduli Pandemi, Panitia Pastikan Reuni 212 Tetap Digelar 2 Desember
“Sebaiknya Kesetjenan DPR memberikan teguran keras kepada pihak yang memasang baliho tersebut. Sebab, tidak menggunakan lambang DPR pada peruntukannya sesuai dengan tugas-tugas dan kewenangan DPR,” ungkap Fernando.
Lebih lanjut, Fernando mengimbau Relawan Puan agar membuat strategi cemerlang dalam mensosialisasikan Puan. Dia memaparkan, salah satunya dengan cara melakukan kerja-kerja nyata bagi masyarakat, terutama masyarakat kecil, seperti membantu modal pedagang asongan. Dengan begitu, kata Fernando, tujuan para Relawan dalam meningkatkan popularitas dan elektabilitas Puan bisa tercapai.
“Jangan sampai tingkat popularitas meningkat, tapi tingkat elektabilitas tidak meningkat atau bahkan menurun, lantaran tidak berhasil mendapatkan simpatik masyarakat,” tutur Fernando.
Baca juga : Heran Soal Deklarasi Relawan Prabowo-Puan 2024, Gerindra: Tidak Lazim!
Sebelumnya, baliho Puan mulai bermunculan di seantero negeri. Baliho hingga spanduk Puan itu ternyata dipasang oleh para kader-kader yang ada di DPD hingga DPC PDIP.
Tidak hanya itu, terdapat pula kader yang menjadi anggota DPR spontanitas memasang billboard di daerah pemilihannya.