TIKTAK.ID – Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Giri Suprapdiono mengatakan bahwa dirinya menerima tantangan debat terbuka mengenai Wawasan Kebangsaan dengan Ketua KPK, Firli Bahuri.
Perlu diketahui, tantangan tersebut sempat dilontarkan oleh seorang pengguna Twitter, pada Sabtu (29/5/21) malam.
Giri sendiri merupakan salah satu dari 75 pegawai KPK yang dinyatakan tidak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), yang menjadi syarat alih status menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
“Bagaimana jika Firli vs Giri diadu one-on-one debat, serta pamer track record soal Wawasan Kebangsaan di forum terbuka? @MataNajwa bisa fasilitasi”, cuit akun @Nephilaxmus, seperti dilansir CNN Indonesia.
Lantas Mantan Juru Bicara (Jubir) KPK, Febri Diansyah menanggapi cuitan itu. Melalui akun twitter-nya, Febri bertanya kepada Giri, apakah bersedia menerima tantangan debat tersebut.
“Dengan senang hati, tapi syaratnya kalau kalah, mundur dan meletakkan jabatan. Bisa begitu enggak?” jawab Giri melalui akun Twitter-nya.
Kemudian merespons jawaban Giri, Febri menyatakan bahwa debat itu perlu diwujudkan dalam forum. Dengan begitu, kata Febri, maka publik bisa mengetahui siapa yang lebih paham terkait wawasan kebangsaan.
“Menyambut ide debat mengenai Wawasan Kebangsaan antara salah 1 pegawai yang dinyatakan tidak lolos TWK dengan Ketua KPK, respons @girisuprapdiono ini perlu diwujudkan di dalam sebuah forum. Dengan begitu, kita dapat mengetahui siapa yang paham dan bagaimana wawasan kebangsaan itu,” terang Febri.
Seperti diketahui, sebanyak 75 pegawai KPK telah dinyatakan tidak lolos TWK yang digelar dalam rangka peralihan status menjadi ASN. Mereka pun dinonaktifkan dari KPK setelah tes tersebut.
Lantas pimpinan KPK menggelar rapat dengan sejumlah kementerian/lembaga di Kantor Badan Kepegawaian Negara (BKN). Hasil rapat tersebut pun memutuskan 51 dari 75 pegawai sudah tidak bisa lagi bekerja di KPK, termasuk Giri.
Padahal, Giri merupakan penerima penghargaan Makarti Bhakti Nagari Award pada Desember 2020 sebagai lulusan terbaik pelatihan kepemimpinan nasional II angkatan XVII di LAN.
“Saya termasuk yang tidak menyetujui kita tidak lulus. Kita mungkin lulus dengan cum laude, karena nilainya terlalu bagus, ketinggian passing grade-nya, malah nggak boleh,” ucap Giri, mengutip detikcom, Kamis (27/5/21).