TIKTAK.ID – Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman mengatakan bingung dengan kritik Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Benny K. Harman mengenai Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengumpulkan ketua umum parpol koalisi di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa (2/5/23).
Sebelumnya, Benny menyebut tindakan itu sama saja dengan Jokowi mengumandangkan perang dengan rakyat sendiri. Merespons hal itu, Habiburokhman menyatakan bahwa yang dilakukan Jokowi hanya menjalin komunikasi dengan parpol koalisi Pemerintah dan hal itu sah dilakukan di negara demokrasi. Termasuk, kata Habiburokhman, membahas soal kandidat di Pemilu selanjutnya.
“Saya bingung apa yang dimaksud Pak Benny dengan perang. Apa yang dilakukan Pak Jokowi adalah menjalin komunikasi dengan parpol pendukungnya, termasuk soal Capres-Cawapres 2024 merupakan hal yang sangat sah di negara demokrasi,” ungkap Habiburokhman dalam keterangannya, Selasa (9/5/23), seperti dilansir CNNIndonesia.com.
Baca juga : Wiranto Batal Gabung PAN, Kenapa?
Menurut Habiburokhman, justru pihak yang menuding Jokowi lah yang tidak demokratis.
“Yang tidak demokratis justru mereka yang menghalangi, memfitnah, dan menstigma komunikasi itu,” terang Habiburokhman.
Habiburokhman menegaskan bahwa Jokowi tidak pernah memaksakan kehendaknya kepada parpol, baik parpol pendukung maupun oposisi.
“Bukti nyatanya yakni Partai NasDem, PKS, dan Demokrat leluasa membentuk koalisi,” tutur Habiburokhman.
Baca juga : Temuan Survei SMRC: Publik Percaya Ganjar Akan Lanjutkan Kebijakan Jokowi
Untuk diketahui, Benny K. Harman menilai Jokowi sudah mengumandangkan perang dengan rakyatnya sendiri, lantaran mengumpulkan ketua umum parpol koalisi Pemerintah di Istana. Dia menuding tindakan tersebut dapat diartikan kalau Jokowi tidak netral di Pilpres 2024. Untuk itu, dia mengingatkan Jokowi bahwa jabatan presiden yang diembannya bukan hanya untuk kelompok atau golongan tertentu.
“Bila benar presiden tidak netral dalam pilpres dan pileg apalagi menjadikan Istana Presiden markas tim sukses capres tertentu, maka Presiden Jokowi sebenarnya sedang mengumandangkan perang, perang semesta melawan rakyatnya sendiri,” cuit Benny melalui akun Twitter-nya @BennyHarmanID, Senin (8/5/23).
Sekadar informasi, dalam pertemuan dengan Jokowi di Istana Merdeka pada Selasa (2/5/23) malam lalu, hadir Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketum Gerindra Prabowo Subianto, dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar. Hadir pula Ketum PAN Zulkifli Hasan, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, dan Plt Ketum PPP M Mardiono. Akan tetapi, Ketum NasDem Surya Paloh tidak diundang dalam pertemuan tersebut.