
TIKTAK.ID – China baru-baru ini menggelar serangkaian latihan militer di dekat Taiwan untuk menunjukkan kepada AS tekadnya terkait posisi pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu, kata seorang Jubir militer China, pada Rabu (25/5/22).
Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok menggelar latihan kesiapan tempur dan operasi pelatihan lainnya di laut dan wilayah udara di sekitar Taiwan, kata Jubir Komando Militer China, Kolonel Shi Yi, seperti yang dilansir Russian Today.
Dia mengatakan latihan itu adalah “peringatan serius” yang ditujukan kepada AS mengenai masalah kemerdekaan yang diusulkan Taiwan. Pasukan China “bertekad dan mampu menggagalkan setiap gangguan oleh pasukan eksternal dan upaya separatisme” di Taiwan, ujar pejabat itu menambahkan.
Pulau itu adalah benteng terakhir pasukan nasionalis selama Perang Saudara China, dan memiliki pemerintahan sendiri yang tidak menanggapi Beijing sejak saat itu. Pemerintah China menganggap Taiwan berada di bawah kedaulatannya.
AS telah mendukung otonomi pulau itu tetapi mengadopsi sikap “ambiguitas strategis” sebagai bagian dari pemulihan hubungan dengan Beijing pada 1970-an.
Selama beberapa dekade, Washington telah berkomitmen untuk membantu Taiwan mempertahankan diri dari serangan hipotetis, tetapi tidak secara eksplisit berjanji untuk menggunakan militernya sendiri untuk melakukan hal tersebut.
Presiden Joe Biden tampaknya menyimpang dari sikap ini selama konferensi pers di Tokyo pada Senin lalu, ketika dia mengatakan AS akan menggunakan kekuatan militernya untuk membela Taiwan, ketika ditanya oleh seorang jurnalis.
Seperti halnya dengan sejumlah pernyataannya baru-baru ini yang dia buat tentang berbagai masalah, pemerintahannya menarik kembali pernyataan Biden dan mengatakan AS masih mempertahankan ambiguitas strategis di Taiwan.
Beijing mengkritik pernyataan itu, yang dianggapnya sebagai contoh lain dari campur tangan AS.
Selama bertahun-tahun, Washington telah meningkatkan dukungannya terhadap Taiwan dengan penjualan senjata canggih ke militer Taiwan. Penandatanganan perjanjian itu, dilihat China sebagai bentuk pengakuan, serta langkah-langkah lainnya.
Ketua DPR AS, Nancy Pelosi dilaporkan ingin melakukan kunjungan resmi ke Taiwan pada April lalu, tetapi rencananya itu dilaporkan batal setelah dia dinyatakan positif Covid-19.
Selama ini, baik Washington maupun Beijing secara teratur melakukan misi militer di dekat Taiwan.










