Anggap Pembantaian Anak di Gaza Tak Cukup, Pemukim Yahudi Ikut-ikutan Teror Anak-anak Tepi Barat Palestina
TIKTAK.ID – Ketika eskalasi di Jalur Gaza terus meningkat, pemukim Yahudi ikut menebar aksi teror kepada anak-anak dan warga Palestina di Tepi Barat. Aksi tersebut menjadi bagian dari serangkaian serangan yang meningkat oleh pemukim Yahudi, sejak dimulainya perang.
Pemukim Israel di Tepi Barat yang diduduki telah menyebarkan selebaran ancaman di mobil, bahkan meninggalkan boneka berlumuran darah di sekolah. Mereka pun memperingatkan warga Palestina agar pergi atau dibunuh.
“Demi Tuhan, kami bakal segera menimpa kepala kalian dengan bencana besar. Kalian punya kesempatan terakhir untuk melarikan diri ke Yordania dengan cara yang terorganisir,” begitu bunyi salah satu selebaran yang diedarkan pada Jumat di kota Salfit, Tepi Barat, seperti dikutip Sindonews.com dari Middle East Eye, Sabtu (28/10/23).
Baca juga : Bertemu Dubes Palestina, Dubes RI untuk Swedia Sampaikan Solidaritas dan Simpati
“Kemudian kami akan menghancurkan setiap musuh dan dengan paksa mengusir kalian dari tanah suci kami. Segera muat tas kalian dan pergi dari mana pun kalian berasal, kami akan datang,” imbuh selebaran bernada ancaman itu.
Selebaran tersebut juga memperingatkan soal “Nakba besar” yang baru, merujuk pada pengungsian 750.000 warga Palestina dari Tanah Air mereka pada 1948 silam.
Untuk diketahui, di wilayah pendudukan Al-Ma’rajat dekat Jericho, boneka-boneka yang dilapisi cat merah, yang tampak seperti darah dan menakut-nakuti anak-anak, ditinggalkan di pintu masuk sebuah sekolah usai pemukim Yahudi merusaknya.
Baca juga : Kecam Agresi Israel di Gaza, Menlu Retno Minta PBB Selidiki Tel Aviv
Sebelum serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober, para pemukim Yahudi setiap hari mengganggu dan menyerang warga Palestina di bawah perlindungan tentara Israel. Tindakan itu rupanya semakin meningkat dalam 20 hari terakhir.
Di kota Deir Istiya, sebelah barat Salfit, para petani zaitun telah terbiasa dengan serangan tahunan pemukim Yahudi selama musim panen. Akan tetapi pada tahun ini, jurnalis lokal Abdel Qader Aql melaporkan kepada Middle East Eye kalau para pemukim jauh lebih aktif dan tampaknya merencanakan serangan mereka sebagai balas dendam atas serangan Hamas.
“Pada minggu ini saja, terjadi lebih dari 10 serangan terhadap petani. Ancaman, teriakan, intimidasi, dan pengusiran terhadap petani dari lahannya,” jelasnya.
Baca juga : Amien Rais Soal Gibran Cawapres: Dia Milenial Gadungan
Seorang petani pun terluka lantaran pemukim memukul kepalanya dengan tongkat.
“Dia pingsan, dan saat dia terbangun, dia menemukan penjaga permukiman menodongkan pisau ke arahnya,” tutur Aql.