TIKTAK.ID – Politikus senior Amien Rais mengungkapkan pendapatnya mengenai perkembangan demokrasi di Indonesia, 23 tahun pascagerakan Reformasi terjadi. Amien menilai demokrasi di Indonesia bergerak ke arah yang lebih berbahaya, ketimbang era sebelumnya. Amien menyampaikan hal itu melalui video wawancara yang diunggah di kanal Youtube Karni Ilyas Club, pada Jumat (8/10/21).
“Jadi ada democratic backsliding, ini bukan fenomena di Indonesia saja, melainkan juga fenomena di negara lain juga. Artinya, demokrasi yang meluncur ke bawah, yakni ke arah kubangan otoritarianisme,” ujar pendiri Partai Ummat tersebut, seperti dilansir Sindonews.com.
Menurut Amien, terdapat upaya sistematik untuk membonsai, bahkan mengubur demokrasi. Amien pun menyodorkan salah satu fakta, yaitu besarnya kekuasaan eksekutif yang mampu mendikte legislatif.
Baca juga : Profesor Singapura: Jokowi Pemimpin Negara Jenius Kalahkan Joe Biden
“Bayangkan eksekutif dapat berbuat apa saja dan diamini oleh DPR, MPR, dan DPD. Jadi, saya mengatakan bedanya kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sekarang, kalau SBY dulu slogannya Bersama Kita Bisa. Tapi kalau sekarang ini, Apa Saja Kita Bisa,” tutur eks Ketum Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Kemudian tokoh Reformasi tersebut mengklaim bahwa sangat sulit untuk menahan laju demokrasi menuju ke arah sesuatu yang sangat berbahaya itu. Pasalnya, kata Amien, koalisi politik sangat kuat dan didukung dana yang tidak terbatas.
“Tidak ada lagi yang mampu menahan kereta besi politik yang sangat kuat ini dan dananya tidak terbatas,” tutur Amien.
Baca juga : Nasdem Respons Usulan Fadli Zon Bubarkan Densus 88
Untuk diketahui, bukan kali ini saja Amien mengkritik Pemerintahan Jokowi. Sebelumnya, Amien sempat memberi peringatan kepada Jokowi agar tidak mengakhiri periode kepemimpinannya dengan kurang elegan. Dia mengatakan hal itu lewat acara “Merawat Reformasi” yang ditayangkan di akun YouTube Amien Rais seperti dilihat, Jumat (21/5/21).
Saat itu, Amien juga membandingkan proses Reformasi 23 tahun lalu dengan kondisi saat ini. Amien mengaku kondisi sekarang jauh lebih genting.
“Korupsi, kolusi, nepotisme sekarang ini menurut saya lebih gawat. Korupsinya masih luar biasa, malah kemampuan KPK dipreteli. Kemudian kolusi juga penguasa-penguasa itu sudah menjadi sangat kuat, bahkan pengusaha yang mendikte penguasa, bisnis mendikte politik. Nepotismenya pun tidak ketulungan. Anak Pak Jokowi jadi Wali Kota, tanpa ada resistensi, dan menantunya juga, luar biasa,” ucap Amien, mengutip detik.com.
TIKTAK.ID – Politikus senior Amien Rais mengungkapkan pendapatnya mengenai perkembangan demokrasi di Indonesia, 23 tahun pascagerakan Reformasi terjadi. Amien menilai demokrasi di Indonesia bergerak ke arah yang lebih berbahaya, ketimbang era sebelumnya. Amien menyampaikan hal itu melalui video wawancara yang diunggah di kanal Youtube Karni Ilyas Club, pada Jumat (8/10/21).
“Jadi ada democratic backsliding, ini bukan fenomena di Indonesia saja, melainkan juga fenomena di negara lain juga. Artinya, demokrasi yang meluncur ke bawah, yakni ke arah kubangan otoritarianisme,” ujar pendiri Partai Ummat tersebut, seperti dilansir Sindonews.com.
Menurut Amien, terdapat upaya sistematik untuk membonsai, bahkan mengubur demokrasi. Amien pun menyodorkan salah satu fakta, yaitu besarnya kekuasaan eksekutif yang mampu mendikte legislatif.
Baca juga : Profesor Singapura: Jokowi Pemimpin Negara Jenius Kalahkan Joe Biden
“Bayangkan eksekutif dapat berbuat apa saja dan diamini oleh DPR, MPR, dan DPD. Jadi, saya mengatakan bedanya kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sekarang, kalau SBY dulu slogannya Bersama Kita Bisa. Tapi kalau sekarang ini, Apa Saja Kita Bisa,” tutur eks Ketum Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Kemudian tokoh Reformasi tersebut mengklaim bahwa sangat sulit untuk menahan laju demokrasi menuju ke arah sesuatu yang sangat berbahaya itu. Pasalnya, kata Amien, koalisi politik sangat kuat dan didukung dana yang tidak terbatas.
“Tidak ada lagi yang mampu menahan kereta besi politik yang sangat kuat ini dan dananya tidak terbatas,” tutur Amien.
Baca juga : Nasdem Respons Usulan Fadli Zon Bubarkan Densus 88
Untuk diketahui, bukan kali ini saja Amien mengkritik Pemerintahan Jokowi. Sebelumnya, Amien sempat memberi peringatan kepada Jokowi agar tidak mengakhiri periode kepemimpinannya dengan kurang elegan. Dia mengatakan hal itu lewat acara “Merawat Reformasi” yang ditayangkan di akun YouTube Amien Rais seperti dilihat, Jumat (21/5/21).
Saat itu, Amien juga membandingkan proses Reformasi 23 tahun lalu dengan kondisi saat ini. Amien mengaku kondisi sekarang jauh lebih genting.
“Korupsi, kolusi, nepotisme sekarang ini menurut saya lebih gawat. Korupsinya masih luar biasa, malah kemampuan KPK dipreteli. Kemudian kolusi juga penguasa-penguasa itu sudah menjadi sangat kuat, bahkan pengusaha yang mendikte penguasa, bisnis mendikte politik. Nepotismenya pun tidak ketulungan. Anak Pak Jokowi jadi Wali Kota, tanpa ada resistensi, dan menantunya juga, luar biasa,” ucap Amien, mengutip detik.com.