
TIKTAK.ID – Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyoroti kebijakan Pemerintahan saat ini yang terlalu fokus pada infrastruktur. AHY menilai kebijakan itu menimbulkan dampak buruknya dan terkesan meninggalkan masyarakat yang akhirnya menanggung beban.
“Kalau begini terus, susah kita, betul? Semakin susah hidup rakyat kita, betul? Ada banyak kebijakan yang aneh, banyak yang rasanya ugal-ugalan, kebijakan yang kumaha engke (bagaimana nanti), padahal harusnya engke kumaha (nanti bagaimana). Terserah saja pokoknya kita jalan terus, dampaknya rakyat yang tanggung silakan,” ungkap AHY dalam pidatonya di acara pelantikan 27 pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Demokrat se-Jawa Barat, pada Sabtu (19/11/22), seperti dilansir Republika.co.id.
AHY mengatakan bahwa Pemerintah tak boleh menjadikan dan meninggalkan rakyatnya yang menanggung beban akibat kebijakan-kebijakan tersebut. Padahal, kata AHY keinginan masyarakat tidaklah muluk, yaitu kebutuhannya untuk hidup bisa terpenuhi.
Baca juga : AHY: Ada Pihak yang Tak Ingin Koalisi Demokrat-NasDem-PKS Terjadi
“Jangan rakyat malah dibungkam. Jangan partai-partai politik dibungkam suaranya, seolah-olah tidak ada masalah di negeri kita. Bukankah Partai Demokrat didirikan untuk menghadirkan perubahan dan lebih baiknya rakyat kita, kemajuan negara, dan kesejahteraan rakyat,” tegas AHY.
Menurut AHY, kebijakan terkait rakyat dan infrastruktur seharusnya bisa berjalan beriringan. Dia mengingatkan, jangan sampai hanya fokus pada hal-hal yang bersifat pembangunan fisik, namun lupa meningkatkan sumber daya manusianya.
AHY menyatakan Partai Demokrat sebagai partai oposisi bakal terus mendengarkan dan memperjuangkan aspirasi masyarakat. Dia mengklaim pihaknya hadir untuk membawa perubahan dan perbaikan demi masa depan Indonesia.
Baca juga : Hasil Survey Voxpol: Mayoritas Publik Tak Terpengaruh Capres yang Didukung Jokowi
“Saat ada yang baik, maka kita sampaikan itu baik. Namun ketika banyak yang tidak baik, banyak yang buruk, kita juga berani lantang menyampaikan harus diperbaiki, betul? Jangan sampai rakyat dibungkam,” tutur putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut.
AHY menjelaskan, harapan dan aspirasi rakyat itu yang menjadi modal besar Partai Demokrat untuk menghadapi pemilihan umum (Pemilu) 2024. Dia melanjutkan, pesan kepada kadernya adalah membangun soliditas supaya bisa mengembalikan kejayaan partai berlambang Bintang Mercy tersebut.
“Kompetisi kita ke luar, partai-partai lain juga memiliki hak dan mereka pasti akan berbuat semaksimal mungkin juga supaya bisa sukses. Demokrat tak boleh ketinggalan, justru harus menunjukkan kalau kita sebagai partai oposisi saat ini punya berbagai narasi yang pro rakyat,” ucap AHY.