TIKTAK.ID – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) terus berupaya mendorong percepatan penerapan siaran televisi berbasis digital. Menkominfo, Johnny G. Plate mengatakan hal itu diperlukan karena salah satu kebijakan yang mendesak dari percepatan digitalasi nasional ada di sektor penyiaran.
“Percepatan digitalisasi televisi adalah agenda besar pembangunan nasional yang harus segera dilakukan dan didukung kuat semua pihaknya,” ujar Johnny dalam konferensi pers, Senin (6/7/20).
Menurut Johnny, hal itu perlu dilakukan dengan beberapa alasan. Mulai dari sisi perekonomian digital hingga untuk efisiensi di industri penyiaran sendiri.
Baca juga : Pengamat: Sebaiknya Jokowi Tunda Reshuffle Setahun, Setelahnya ‘Tak Ada Ampun’
Johnny menyatakan Indonesia sebenarnya sudah jauh tertinggal dari negara lain soal penerapan siaran TV digital ini. Menurutnya, beberapa negara tetangga seperti Thailand dan Vietnam sudah mulai menyelesaikan Analog Switch Off (ASO) di tahun ini, sedangkan Malaysia dan Singapura sudah melakukannya tahun lalu.
“Kami meminta semua pihak mengambil langkah dan posisi yang sejalan dengan kebijakan ini. Pihak-pihak yang tidak sejalan atau berlawanan arah, sama dengan tidak mengikuti atau menghambat misi besar Pemerintah bersama ekosistem untuk percepatan digitalisasi Indonesia,” terangnya.
Politikus Partai Nasdem tersebut juga mengatakan kepentingan publik menjadi perhatian. Ia menilai proses digitalisasi ini akan menghasilkan kualitas penyiaran yang lebih baik dan optimal bagi masyarakat, sedangkan dengan molornya migrasi dari analog ke digital masyarakat tidak dapat merasakan hal tersebut.
Baca juga : Indonesia Mesti Waspada, Kini Penyakit Tidak Menular Mulai Ancam Kelompok Usia Produktif
“Saat ini masyarakat kita dirugikan karena kualitas penayangan tidak sesuai dengan perangkat teknologi yang sudah mutakhir yang mereka miliki. Menurut data dari Nielsen, 69 persen masyarakat masih menonton siaran free to air dengan teknologi analog. Ini adalah sebuah ironi, di mana masyarakat sudah memiliki TV pintar, tapi belum bisa sepenuhnya memanfaatkan TV digital,” terangnya.
Untuk kepentingan industri penyiaran, Johnny menyebut digitalisasi televisi secara signifikan akan meningkatkan efisiensi dalam industri penyiaran di Tanah Air. Untuk itu, dia meminta para pelaku industri dan investor perlu segera membangun sinergi untuk mendukung suksesnya ASO menuju TV digital Indonesia.
Johnny beranggapan migrasi dari analog ke digital ini dapat mendorong penataan frekuensi. Menurutnya, frekuensi yang saat ini digunakan untuk siaran TV analog dapat dimanfaatkan untuk penyediaan layanan lain, terutama layanan publik dan internet cepat.