TIKTAK.ID – Teka-teki persenjataan yang bakal disiapkan Letnan Jenderal TNI (Purnawirawan) Prabowo Subianto untuk memenuhi kebutuhan pertahanan militer Tentara Nasional Indonesia (TNI) mulai terungkap.
Ternyata Menteri Pertahanan RI itu secara diam-diam sudah menandatangani kesepakatan bersama Prancis untuk melaksanakan kerja sama produksi alat utama sistem senjata (alutsista).
Nota kesepatakan kerja sama persenjataan tersebut sudah ditandatangani Prabowo dan Menteri Angkatan Bersenjata Republik Prancis, Florence Parly.
Baca juga : Pakar Pidana: PDIP Bisa Dibubarkan Jika Terbukti Terlibat Korupsi Bansos
Kerja sama ini termaktub dalam nota kesepakatan kerja sama yang baru saja diedarkan Lembaga Keris dengan memanfaatkan jaringan media sosialnya. Lembaga Keris menulis memperoleh lembaran nota kesepakatan tersebut dari Kemlu RI.
Sebagaimana dilansir VIVA Militer, Selasa (19/1/21), pada nota kerja sama tersebut disepakati sejumlah poin penting, terutama tentang jenis alutsista yang menjadi kesepakatan kedua belah pihak berupa produksi secara bersama.
Misalnya dalam hal produksi pesawat tempur canggih Prancis, Dassault Rafale; Selain itu juga Kapal Selam Scorpene; lantas termasuk juga rudal MBDA Missiles; serta kapal perang La-Fayette class Frigate.
Baca juga : Refly Harun Pertanyakan Hasil Investigasi Komnas HAM yang ‘Kurang Greget’ dalam Kasus Tewasnya Laskar FPI
Nota kesepakatan tersebut memuat kesepakatan-kesepakatan yang dibubuhi tanda tangan, di Indonesia pada 4 Agustus 2020 kemudian di Paris pada 17 Agustus 2020.
Sebagaimana diketahui, hingga kini marak munculnya beragam rencana mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) ke-13 tersebut guna membangun alutsista bersama pelbagai negara, mulai dari Korea Selatan sampai Amerika. Utamanya perihal pengadaan pesawat tempur bagi TNI.
Agustus tahun lalu, pesawat tempur punya TNI AU jenis T-50 Golden Eagle tergelincir saat take off di Landasan Udara Iswahjudi Maospati, Magetan (Jawa Tengah). Pesawat itu dalam rangka hendak melaksanakan latihan tempur. Dua pilot pesawat dengan nomor TT 5006 tersebut selamat.
Baca juga : Beda dengan Komnas HAM, Muhammadiyah Nyatakan Pembunuhan Laskar FPI Pelanggaran HAM Berat
Selain itu, jet tempur milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU), juga pernah memiliki pengalaman pesawat jatuh pada tahun lalu. Pesawat BAE Hawk 200 TT 0209H, jatuh di Riau, 15 Juni 2020 pagi WIB. Padahal sesungguhnya TNI AU telah pernah meminta pengajuan ganti jet tempur buatan Inggris tersebut.