Miliarder lainnya, CEO Tesla Elon Musk, juga baru-baru ini mencuit di Twitter dan mengatakan bahwa kepanikan akan virus Corona adalah hal yang bodoh. Dia pun menyadari, kekayaannya berpotensi tergerus sekitar US$ 4 miliar dari saham dalam semalam.
Kondisi itu akan membuatnya merugi bulan ini menjadi lebih dari US$ 12 miliar. Meskipun begitu, saham Tesla sudah memberikan keuntungan sebelumnya.
Saham Tesla baru-baru ini turun sekitar 10%, tetapi naik lebih dari 53% tahun ini, dan meroket 126% selama 12 bulan terakhir.
CEO LVMH Bernard Arnault pun juga kehilangan US$ 6 miliar dalam semalam. Penurunan ini terjadi karena produk andalan LVMH atau Louis Vuitton SE yang mewah ini sangat rentan terhadap guncangan ekonomi. Saham LVMH di Euronext Paris (EPA) ambles 24% sejak Januari.
Baca juga: Akibat Brexit, Warga Inggris di Spanyol dan Perancis Bingung Kelanjutan Hidup Mereka di Masa Depan
Arnault, yang kekayaannya mencapai US$ 110 miliar pada Januari bahkan melewati Bill Gates untuk menjadi orang terkaya kedua, telah menyadari kekayaan sahamnya turun hampir US$ 30 miliar hanya dalam waktu 2 bulan.
Sejak itu posisinya turun kembali ke nomor 3, lebih dari US$ 20 miliar di belakang Bill Gates. Sementara kekayaan Warren Buffett turun US$ 4 miliar, menjadikan total kerugiannya bulan lalu menjadi US$ 12 miliar, dan total kekayaan bersihnya pada Senin pagi menjadi sekitar US$ 76 miliar.
Bahkan sebelum bursa saham Wall Street pada Senin dibuka dan turun, 10 miliuner top dunia telah kehilangan US$ 80 miliar pada pekan terakhir Februari lalu.