Waketum Gerindra Sebut Prabowo Sejak 2014 Gagas Presidential Club
TIKTAK.ID – Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman mengungkapkan bahwa calon presiden terpilih, Prabowo Subianto, serius menggagas presidential club. Ia mengatakan ide tersebut sudah lama disampaikan oleh Prabowo kepada kader Gerindra, tepatnya sejak 2014 silam.
“Tentu ini serius sekali, karena gagasan tersebut sudah disampaikan Pak Prabowo, sering didiskusikan dengan kami, terutama kader-kader Partai Gerindra sejak bertahun-tahun lalu,” ujar Habib di kompleks parlemen, Jakarta, pada Senin (6/5/24), seperti dilansir CNN Indonesia.
Habib menjelaskan bahwa Prabowo masih punya waktu yang cukup untuk membentuk presidential club tersebut hingga pelantikan pada 20 Oktober 2024 mendatang. Dia mengeklaim wadah itu nantinya untuk mengakomodasi pendapat dan usul dari para presiden pendahulu.
Baca juga : KAMPUZ Gelar Aksi ‘Camp for Palestine’ di Alun-alun Tugu Malang
“Karena kan untuk mengonfirmasi dan menanyakan kebijakan-kebijakan yang pernah diambil, tempat yang paling tepat adalah orang top leader yang merumuskannya di waktu yang lalu,” tutur Habib.
Kemudian Habib menilai komunikasi antara Prabowo dan Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), hingga Presiden Joko Widodo (Jokowi) berjalan sangat baik. Ia pun mengaku dalam waktu dekat, Prabowo bakal bertemu dengan Megawati.
Sebelumnya, Prabowo berencana untuk membentuk presidential club yang beranggotakan mantan presiden yang masih hidup.
Baca juga : Prabowo Bocorkan Dirinya Ditugasi Jokowi Sambangi Timur Tengah
“Insya Allah pada waktunya, Pak Prabowo pasti akan bertemu dengan Pak Jokowi [Presiden ke-7 RI], Pak SBY [Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono], dan Bu Megawati [Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri] secara bersama-sama,” jelas Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Azhar Simanjuntak.
Menurut Dahnil, presidential club sebenarnya bukan institusi. Dia menyatakan presidential club adalah istilah yang dia sampaikan, berangkat dari keinginan Prabowo.
Dia menyebut pembentukan kelompok ini dilakukan supaya para mantan presiden yang masih ada dapat rutin bertemu. Dalam pertemuan tersebut, mereka bisa bicara mengenai berbagai hal, termasuk masalah-masalah strategi kebangsaan.
Baca juga : Soal Peluang Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Anies: Saya Sekarang Rehat Dulu
“President Club itu hanya istilah saya, bukan institusi. Ya (isinya) semua mantan presiden kita yang masih ada,” terang Dahnil.
Di sisi lain, Politikus PDI Perjuangan (PDIP), Masinton Pasaribu menganggap ide presidential club tidak efektif bila dibentuk untuk menyelesaikan persoalan bangsa. Dia menegaskan bahwa persoalan bangsa tak bisa selesai dengan cara berkumpul dan saling berbincang saja.
Mengutip Viva.co.id, Masinton menduga presidential club ini hanya akan jadi komunikasi gimmick saja antara presiden dan mantan presiden. Dia pun menuding komunikasi gimmick tersebut bakal membuang-buang waktu.