TIKTAK.ID – Akademisi Rocky Gerung menegaskan bahwa dirinya tidak setuju terhadap Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Akan tetapi, dia mengatakan tidak anti terhadap orang yang pro-ISIS.
Rocky mengklaim telah mempelajari perbandingan antarnegara, dan dia tidak menemukan alasan untuk menyetujui ISIS. Dia menyampaikan hal itu ketika dihadirkan sebagai ahli Filsafat Hukum dalam sidang kasus dugaan tindak terorisme mantan Jubir Front Pembela Islam (FPI), Munarman.
“Saya bilang saya tidak setuju dengan ISIS, tapi bukan berarti saya enggak setuju dengan orang yang pro-ISIS, lain. Saya bisa memberi argumentasi sendiri terhadap argumen saya,” ujar Rocky di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Rabu (2/3/22), seperti dilansir CNN Indonesia.
Baca juga : Jubir Luhut Bantah Bosnya Jadi Otak Usulan Penundaan Pemilu 2024
Rocky menyatakan berdasarkan hasil studinya, di dalam ISIS terdapat hierarki. Dia menilai hal itu bertentangan dengan demokrasi yang tidak membolehkan adanya hierarki.
Kemudian Rocky menyebut ISIS punya kecenderungan budaya yang intoleran dan melakukan kekerasan, padahal kekerasan tidak diizinkan. Oleh sebab itu, Rocky tidak memberikan apresiasi akademis terhadap ISIS.
“Terlebih kulturnya juga tidak toleran bahkan terhadap sesamanya. Jadi semua itu membatalkan saya untuk mengapresiasi secara akademisi,” tutur Rocky.
Baca juga : Jokowi Ungkap Alasan Bangun IKN, Agar Ekonomi Tak Jawa Sentris tapi Indonesia Sentris
Meski begitu, Rocky mengaku tidak dapat melarang orang lain yang menyetujui ISIS. Dia menganggap setiap orang memiliki pengalaman batin dan tipe ideal masing-masing. Dia pun merasa model berpikirnya terkait ISIS mungkin tidak bisa digunakan oleh orang lain.
Lebih lanjut, dalam kesempatan itu Rocky menolak permintaan Jaksa untuk memberikan pandangan mengenai orang-orang yang bergabung ISIS. Pasalnya, kata Rocky, setiap dari mereka memiliki pengalaman masing-masing.
“Enggak mungkin saya menerangkan mereka, karena dia secara eksistensial punya pengalaman lain, ini saya bilang saya dungu kalau saya mau terangkan ini,” tegas Rocky.
Baca juga : Ikuti Arahan Jokowi, KSAD Dudung Minta para Komandan Tak Undang Penceramah Radikal
Untuk diketahui, Munarman didakwa menggerakkan orang untuk melakukan tindakan teror dan membantu tindakan terorisme. Ia dikabarkan hadir dalam acara baiat kepada ISIS dan Abu Bakar Al Baghdadi di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.
Tidak hanya itu, Munarman disebut-sebut menghadiri acara baiat yang sama yang dikemas dalam agenda Tabligh Akbar FPI di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Bahkan Munarman diduga mengajak peserta forum di UIN Sumatera Utara untuk mendukung ISIS.