TIKTAK.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja ke Uni Emirat Arab (UEA) dan menghasilkan sejumlah kesepakatan investasi, dengan nilai US$ 22,89 miliar atau setara Rp314,9 triliun.
Dalam pertemuan itu pihak Abu Dhabi juga menyatakan kesiapan dan minatnya terlibat dalam proyek pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) RI yang baru ke Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim).
Merespons hal itu, Jokowi pun langsung menawarkan kepada Putra Mahkota Abu Dhabi Sheiks Mohamed Bin Zayed (MbZ) untuk masuk dalam Dewan Pengarah, bahkan sebagai Ketua Dewan Pengarah pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) Indonesia yang baru tersebut.
“Pada pertemuan di Abu Dhabi, Presiden RI menawarkan Putra Mahkota untuk menjadi semacam Dewan Pengarah di dalam Ibu Kota baru yang akan segera dibangun pada 2020 sekarang ini,” ujar Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, dilansir Detik.com, Senin (13/1/20).
Baca juga: Susi Pudjiastuti Kritisi Soal Impor Garam, Edhy Prabowo Ngaku Terpaksa
Rupanya, ada tiga figur asing yang dipercaya Pemerintah untuk menjadi Dewan Pengarah pembangunan Ibu Kota baru. Figur asing itu yakni MbZ, pendiri SoftBank Masayoshi Son, dan mantan Perdana Menteri Inggris periode 1997-2007 Tony Blair.
Fadjroel mengatakan pertimbangan Jokowi mempercayakan dan melibatkan ketiga tokoh asing sebagai upaya melibatkan semua pihak secara internasional dalam upaya untuk membangun Ibu Kota baru. Ia mengungkapkan salah satu yang diinginkan oleh Jokowi, IKN baru merupakan persembahan Indonesia untuk dunia.
Selain itu, Fadjroel menjelaskan keterlibatan negara-negara lain dalam proyek pemindahan Ibu Kota agar beragam teknologi canggih ada di sana, seperti di Jepang dan Korea Selatan.
Ia menyebut Jepang menawarkan diri untuk mengisi teknologi di sektor transportasi, salah satunya mobil listrik dan sistem transportasi publik.
Baca juga: Rupiah Terlalu Kuat, Jokowi Malah Wanti-Wanti BI Hati-Hati. Kenapa?
Halaman selanjutnya…