
TIKTAK.ID – Amerika Serikat dikabarkan menekan Pemerintah Arab Saudi untuk mengakhiri perang harga minyak dengan Rusia. Presiden Donald Trump memberikan ultimatum kepada para pemimpin Saudi, seperti yang dilaporkan Reuters, Kamis (30/4/20).
Empat sumber yang akrab dengan masalah ini mengatakan bahwa dalam sebuah panggilan telepon pada 2 April lalu, Trump berkata kepada Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman bahwa bila Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) tak memulai memangkas produksi minyak, maka Trump akan menarik pasukan Amerika dari Saudi.
Trump menyampaikan pesan itu kepada Putra Mahkota 10 hari sebelum pengumuman pengurangan produksi minyak. Pemimpin de facto kerajaan sangat terkejut oleh ancaman itu. Dia kemudian memerintahkan para pembantunya keluar dari ruangan sehingga dia dapat melanjutkan diskusi secara pribadi dengan Trump, kata sumber di Amerika yang diberi pengarahan tentang percakapan itu oleh pejabat senior administrasi.
Upaya tersebut menggambarkan keinginan kuat Trump untuk melindungi industri minyak Amerika dari krisis harga ketika Pemerintah menutup perekonomian di seluruh dunia untuk memerangi virus.
Seorang pejabat senior Amerika mengatakan bahwa Pemerintah Amerika memberi tahu para pemimpin Saudi bahwa, tanpa pengurangan produksi, “tidak akan ada cara untuk menghentikan Kongres Amerika untuk memberlakukan batasan yang dapat menyebabkan penarikan pasukan Amerika dari Saudi.”
Pejabat itu menyimpulkan argumen, yang dibuat melalui berbagai saluran diplomatik, seperti memberi tahu para pemimpin Saudi: “Kami membela industri Anda sementara Anda menghancurkan milik kami.”
Saat dikonfirmasi masalah itu, dalam sesi wawancara pada Rabu malam di Gedung Putih, kala Trump membahas berbagai topik yang melibatkan pandemi. Trump ditanya apakah dia memberi tahu Putra Mahkota bahwa Amerika mungkin akan menarik pasukannya dari Arab Saudi, Trump berkata, “Saya tidak harus memberitahunya.”
“Saya pikir dia dan Presiden Putin, Vladimir Putin, sangat rasional,” kata Trump. “Mereka tahu mereka punya masalah, dan kemudian ini terjadi.”
Dikonfirmasi terkait apa yang dia katakan kepada Putra Mahkota Mohammed, Trump mengatakan: “Mereka mengalami kesulitan untuk membuat kesepakatan. Dan saya berkomunikasi melalui telepon dengannya, dan kami dapat mencapai kesepakatan ‘untuk pengurangan produksi’,” kata Trump.
Halaman selanjutnya…