TIKTAK.ID – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir angkat bicara terkait isu yang diungkapkan oleh Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok mengenai direksi PT Pertamina (Persero) yang kerap hobi melobi menteri.
Erick Thohir menyatakan bahwa selama ini tidak ada direksi yang melobi menteri. Ia menyebut selama ini yang dilakukan hanya pembahasan dalam rapat dengan menteri.
“Kalau dibilang lobi-lobi, semua itu pembicaraan dan rapat, bukan lobi. Hal itu merupakan sesuatu yang biasa,” ujar Erick di gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Jakarta, seperti dilansir Jawapos.com, Selasa (22/9/20).
Baca juga : Minta Gatot Tak Goreng Isu PKI, PKB: Silahkan Kalau Mau Nyapres
Erick mengatakan, sudah seharusnya para direksi dan komisaris perusahaan pelat merah untuk dekat dengan para menteri. Ia menilai kedekatan itu bertujuan untuk menciptakan kerja sama antara BUMN dengan Pemerintah.
“Kalau enggak, nanti yang kita mau kerja tim, jadi enggak jalan,” jelas Erick.
Kemudian Erick mengungkapkan bahwa pembicaraan antara menteri dan direksi BUMN sudah sering kali dilakukan. Ia mencontohkan, dirinya sebagai Menteri BUMN pekan lalu menggelar pertemuan dengan para direksi untuk membahas transformasi perusahaan dan memberikan arahan.
Baca juga : Mengerikan, Begini Prediksi Anies Soal Peningkatan Kasus Corona di DKI Hingga November
“Karena itu kan saya memberi arahan pada saat ketemu seluruh direksi,” ucap Erick.
Sebelumnya, Erick sempat memanggil Ahok, perihal sejumlah pernyataannya yang membuka “borok” Pertamina. Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga memaparkan, secara konten kritik yang disampaikan Ahok ialah hal yang bagus.
Menurut Arya, Erick sendiri menerima kritikan itu sebagai masukan. Meski begitu, Erick mengingatkan Ahok agar masalah tersebut diselesaikan secara internal.
Baca juga : Dulu Keras Serang Jokowi, Kini Fahri Hamzah Bela Gibran, Ternyata ini Alasannya
“Kritikan beliau sih bagi Pak Erick itu masukan sama beliau mengenai internal Pertamina. Cuma diingatkan Pak Erick supaya Pak Ahok kan Komut, pasti dia punya kewenangan di internal Pertamina. Jadi beliau meminta Ahok untuk menyelesaikan di internal karena beliau punya wewenangnya lah di sana, beliau pengawas di situ, dan beliau juga punya hak untuk memanggil rapat semua direksi,” kata Arya dalam sebuah webinar, mengutip Detik.com, Minggu (20/9/20).
Arya menilai, jika ada yang salah, maka Ahok harus bisa melakukan pembenahan, bukan hanya mengumbar ketidakberesan kinerjanya sendiri ke hadapan publik.