
TIKTAK.ID – Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Marsudi Syuhud mengklaim sekaitan surat yang dilayangkan pimpinan Mizan Grup, Haidar Bagir kepada Menteri Pendidikan Budaya Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim juga memuat kegelisahannya.
Marsudi menyatakan bahwa PBNU belum memandang bagus kinerja Menteri yang tadinya bos aplikasi Gojek itu. Menurutnya, belum ada kinerja Nadiem yang maksimal untuk perbaikan sistem pendidikan.
“Jika beliau (Haidar) ngirim surat begitu, belum puas, ya sama aja lah. Saya juga begitu. Jika dia memang masih merasakan belum puas. Ya sama juga, gitu,” ujar Marsudi sebagaimana dilansir CNNIndonesia.com, Senin (16/8/21).
Baca juga : Kritik Ketua MPR Soal Amendemen UUD 1945, Demokrat: Bamsoet Bohongi Publik hingga Presiden Ikut Sesat
Dalam surat yang dilayangkannya, Haidar meminta Nadiem semakin banyak silaturahmi ke organisasi-organisasi yang ikut aktif melakukan gerakan di bidang pendidikan, misalnya NU dan Muhammadiyah.
Haidar mengklaim acapkali ada sejumlah kabar yang sampai kepadanya, bahwa Nadiem hingga saat ini tidak serius menyertakan organisasi-organisasi dari luar pemerintahan dalam membangun sistem pendidikan.
Nadiem dipandang belum pernah turun gunung guna menyerap informasi serta kebutuhan masyarakat secara langsung.
“Sowan lah, Mas. Sempatkanlah sowan-sowan ke NU, Muhammadiyah, MUI, PGI, WGI, PHDI, Permabudhi, Matakin, NGO-NGO dan CSO-CSO yang bergerak di bidang pendidikan lainnya. Sebanyak-banyaknya”, tulis Haidar pada surat terbukanya sebagaimana dimuat laman Lazuardi.sch.id, Minggu (15/8/21).
Baca juga : Bicara Pengentasan Kemiskinan, Prabowo Minta Indonesia Tiru Pemimpin China
Terhadap isi permintaan surat tersebut, Marsudi merasakan keresahan yang sama dengan Haidar. Bagi Marsudi dalam melakukan perbaikan untuk mengatasi dan menyelesaikan masalah pendidikan di Indonesia tidak cuma dengan bekerja di belakang meja.
Ia mengharapkan Nadiem semakin banyak dialog bersama masyarakat. Upaya tersebut harus berjalan supaya tiap program yang dicanangkan Kemendikbudristek bisa diperoleh serta dipahami masyarakat dari atas hingga ke bawah.
“Pak Nadiem itu, komunikasinya seharusnya dengan publik, ‘heh tahun ini, yang bakal saya utamakan mau melalukan 1, 2, 3’, sampaikan. Sehingga publik itu dapat menilai, lantaran ini kerjaan publik,” jelas Marsudi.
“Jadi perasaan Pak Haidar mewakili saya juga lah,” imbuhnya.