Soal Menteri-Wamen Jadi Tersangka Korupsi, Mahfud MD: Yang Belum Tertangkap Hati-hati
TIKTAK.ID – Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, buka suara mengenai banyaknya menteri hingga wakil menteri yang terjerat perkara korupsi, mulai Syahrul Yasin Limpo sampai Edward Omar Sharif Hiariej atau Eddy Hiariej.
“Ya itu adalah fakta hukum. Harus ditindak dan sudah ditindak. Menurut saya kita harus bertindak kepada siapa pun,” ujar Mahfud di Le Meridien Jakarta, pada Senin (13/11/23), seperti dilansir detikcom.
“Dan yang masih belum tertangkap, hati-hati agar tidak ditangkap,” sambung Mahfud.
Baca juga : Prabowo Tegaskan Bakal Lanjutkan Prinsip Non-Blok Jika Jadi Presiden
Seperti diketahui, sejumlah menteri selama beberapa tahun terakhir ini telah terjerat perkara korupsi. Sejumlah nama yang menjadi “pasien” KPK sebelumnya yakni Edhy Prabowo hingga Juliari Batubara.
Kemudian dari penegak hukum lain, yaitu Kejaksaan Agung (Kejagung) menjerat Johnny G Plate yang sebelumnya menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) sebagai tersangka. Terdapat pula nama Syahrul Yasin Limpo atau SYL yang dijerat KPK sebagai tersangka ketika masih aktif sebagai Menteri Pertanian.
Teranyar, ada nama Edward Omar Sharif Hiariej atau Eddy Hiariej yang ditetapkan KPK sebagai tersangka. Jabatan Eddy Hiariej ketika dijerat adalah sebagai Wamenkumham.
Baca juga : Beredar Isu Polisi Pasang Baliho Prabowo-Gibran, Bawaslu: Kami Sedang Investigasi
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sendiri telah membenarkan bahwa pihaknya menjerat Eddy Hiariej sebagai tersangka dugaan penerimaan gratifikasi. Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata menjelaskan bahwa surat penetapan tersangka terhadap Eddy sudah ditandatangani sejak dua pekan lalu.
“Penetapan tersangka terhadap Wamenkumham? Benar, sudah kami tandatangani sekitar dua Minggu yang lalu,” ungkap Alex di gedung KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis (9/11/23), mengutip Liputan6.com.
Alex menyebut Eddy Hiariej tak sendirian menjadi tersangka. Eddy dijerat bersama tiga orang lainnya, tapi Alex belum bersedia merinci nama-nama mereka.
Baca juga : Mahfud MD Beberkan Sejumah Laporan Soal Dugaan Kecurangan Pemilu 2024
“Empat orang tersangka, dari pihak penerima tiga, dan pemberi satu, clear yah,” ucap Alex.
Sekadar informasi, Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso melaporkan dugaan pemerimaan gratifikasi oleh Eddy Hiariej lewat asisten pribadinya, Yogi Arie Rukmana sebesar Rp7 miliar. Sugeng menyatakan penerimaan itu terjadi pada April 2022 hingga Oktober 2022.
Pelaporan tersebut terkait posisi Eddy Hiariej sebagai Wamenkumham dalam konsultasi kasus hukum dan pengesahan badan hukum PT CLM. Pasalnya, PT CLM saat ini sedang bermasalah di Polda Sulawesi Selatan dalam kasus dugaan tindak pidana Izin Usaha Pertambangan (IUP).