TIKTAK.ID – Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Zita Anjani menyoroti sikap Pemerintah Pusat dan Pemprov DKI terhadap massa simpatisan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab. Ia menilai Pemerintah Pusat dan Pemprov DKI Jakarta sama-sama tidak tegas.
Putri Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan itu menyebut sejak awal Pemerintah Pusat dan Pemprov DKI tidak pernah tegas dalam melarang kerumunan warga di tengah pandemi virus Corona (Covid-19). Ia mengatakan hal itu terbukti dengan sejumlah agenda publik yang menimbulkan kerumunan, namun dibiarkan.
“Susah bernegara kalau hukumnya tebang pilih seperti ini. Enggak di pusat, enggak daerah, sama saja. Rakyat dibikin bingung. Jadi ya mau-maunya para pemimpin negeri saja,” ujar Zita, seperti dilansir CNNIndonesia.com, Senin (16/11/20).
Baca juga : Kementerian Perindustrian Ingin Tesla Investasi di Indonesia
Menurut Zita, hal ini menunjukkan Pemerintah tidak konsisten dalam menangani pandemi Covid-19. Ia menyatakan, pada akhirnya masyarakat umum yang menjadi korban.
“Dimulai dari pengesahan RUU Cipta Kerja, itu sudah mulai muncul #IndonesiaTerserah. Kemudian pilkada, demo, lalu HRS (Habib Rizieq Shihab),” terang Zita.
“Jadi sekarang bebaskan saja masyarakat untuk mencari cara sendiri dalam menjaga imunitasnya,” imbuhnya.
Kemudian Zita mengkritik sikap Pemprov DKI Jakarta yang hanya menjatuhkan sanksi berupa denda Rp50 juta kepada FPI. Zita beranggapan sanksi tersebut tidak akan menimbulkan efek jera.
Baca juga : TGUPP Bocorkan Penyebab Anies Tidak Hadir sebagai Saksi Pernikahan Putri Rizieq
Di sisi lain, Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Abdul Aziz menjelaskan bahwa pemberian sanksi tersebut sudah sesuai. Ia juga mengklaim pemberian denda itu merupakan bukti Pemprov DKI Jakarta tidak tebang pilih dalam menerapkan sanksi.
“Saya kira pemberian sanksi ini adalah bukti Pemda DKI telah menerapkan perlakuan yang sama untuk Habib di mata hukum,” tutur Aziz.
Lebih lanjut, politikus PKS itu pun mengapresiasi langkah itu. Ia memaparkan, Pemprov DKI harus terus bersikap seperti itu, sehingga kepercayaan masyarakat terus meningkat.
Baca juga : Salah Satu Tokoh di Markas FPI Petamburan Doakan Umur Pendek Jokowi dan Megawati
Aziz juga menyarankan Pemprov DKI perlu melakukan komunikasi dan pendekatan persuasif kepada Rizieq Shihab. Apalagi, kata Aziz, pada Desember mendatang Persatuan Alumni 212 (PA 212) berencana menggelar Reuni 212 di Monas.