TIKTAK.ID – Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Nusantara (Sekjen PKN), Sri Mulyono mengatakan bahwa langkah sejumlah loyalis mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum membentuk PKN bukan atas dasar dendam terhadap Partai Demokrat.
Mulyono menilai Anas adalah sosok yang tidak menyimpan dendam dengan pihak-pihak lain. Dia pun menyebut Anas telah melarang pihaknya untuk menyerang pihak mana pun dalam berpolitik.
“Tidak ada [dendam] sama sekali, saya sering berdialog dengan Anas, baik sebelum [atau] sesudah ditahan. Saya kenal karakter beliau, tidak ada dendam sama sekali, dan kita juga [dilarang] menyerang,” ujar Mulyono, Selasa (2/11/21), seperti dilansir CNN Indonesia.
Baca juga : Doa Pangeran Charles untuk Jokowi
“Kemarin kita diberi [Anas] arahan agar jangan menyerang siapa pun, dan jangan dendam kepada siapa pun. Kalau kita bertindak benar, baik, maka orang otomatis akan melihat itu, orang akan cenderung berpihak kepada kebaikan, keadilan, dan kebenaran,” imbuh Mulyono.
Menurut Mulyono, beberapa loyalis Anas mendirikan PKN lantaran melihat ada ceruk yang belum digarap, yakni terkait idealisme jenius Nusantara. Dia menyatakan Indonesia merupakan warisan yang mempunyai nilai jenius yang sangat kaya dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Kemudian dia mengklaim pihaknya ingin menghidupkan kembali nilai jenius dengan penekanan utama pada budaya gotong royong.
“Budaya yang hampir punah akan kita bangkitkan lagi,” tegas Mulyono.
Baca juga : Didiagnosis Derita Kanker Prostat, SBY Hubungi Jokowi
Mulyono menjelaskan, nilai jenius Nusantara sebetulnya telah diungkap oleh Presiden pertama RI, Soekarno melalui Pancasila.
Dia melanjutkan, jika diringkas, lima sila yang tertuang dalam Pancasila menjadi gotong-royong.
“Gotong-royong akan menjadi pondasi kami untuk bertindak dalam berperan di politik dan jadi nilai ideal kami,” tuturnya.
Mulyono lantas mengaku pihaknya sudah resmi mendaftarkan PKN ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) pada Senin (1/11/21). Dia menerangkan, saat ini pihaknya tengah menunggu peresmian PKN sebagai parpol dari Kemenkumham.
Baca juga : Temui PM Palestina Saat KTT, Jokowi Tegaskan Indonesia Terus Dukung Perjuangan dan Kemerdekaan Palestina
Untuk diketahui, Ketua Umum PKN, Gede Pasek Suardika, sempat menyampaikan bahwa dirinya sudah meminta restu Anas sebelum mendirikan PKN. Dia mengatakan PKN didirikan atas inisiasi para loyalis Anas.
“Memang sulit jika tidak dikaitkan. Sebab, memang partai ini diinisiasi oleh para loyalis Anas Urbaningrum, dan proses awal juga meminta doa dan restu beliau [Anas Urbaningrum],” ungkapnya.