TIKTAK.ID – Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno mengimbau warga DKI Jakarta untuk tetap mengikuti anjuran Pemerintah Provinsi selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi pandemi virus Corona.
Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan memperpanjang PSBB Transisi untuk kali kedua.
Sandi menyebut peran masyarakat dan partisipasi semua pihak dibutuhkan dalam melawan Covid-19. Menurutnya, anjuran Pemerintah seperti penerapan protokol kesehatan, harus ditaati agar terhindar dari penularan virus yang telah menjangkiti 80 ribu lebih warga Indonesia ini.
Baca juga : Kasus Corona RI Lampaui China, Demokrat Sebut Masyarakat Tak Percaya Lagi pada Pemerintah
“Peran dan partisipasi masyarakat begitu penting. Hal ini menunjukan kita agar tidak lemah dalam menghadapi relaksasi PSBB, dan harus tetap mengikuti anjuran Pemerintah tentang protokol kesehatan,” ujar Sandi, seperti dilansir CNNIndonesia.com, Minggu (19/7/20).
Kemudian Sandi juga menyinggung soal rapid test yang di masa pandemi ini menjadi syarat suatu kegiatan, dan biayanya yang begitu mahal.
Oleh sebab itu, Sandi yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Relawan Indonesia Bersatu Lawan Covid-19 juga mengadakan rapid test secara massal untuk warga di daerah Kampung Makasar, Jakarta Timur. Ia mengaku tes tersebut dilakukan untuk membantu masyarakat, terutama para pelaku pemotong hewan kurban yang akan bertugas saat Iduladha nanti.
Baca juga : Wagub DKI Tampik Anggapan Anies Goreng Isu Agama di Reklamasi Ancol
“Biaya rapid test sebagai syarat untuk kegiatan bekerja dan sekolah ini sangat mahal. Untuk itu, kami menggelar rapid test ini membantu masyarakat, tapi tetap mengikuti anjuran dari Pemerintah guna memutus rantai penyebaran Covid-19,” terangnya.
Dalam agenda rapid test yang menyasar para penyembelih hewan kurban ini, Sandi menyatakan telah menyiapkan 40 tenaga medis profesional. Ia juga menyediakan 1.000 alat rapid kit untuk mengakomodir masyarakat yang hendak mengikuti rapid test ini.
Sementara Camat Kampung Makasar, Kamal Alatas menjelaskan, rapid test gratis ini memang diutamakan untuk para petugas hewan kurban dan tokoh masyarakat yang bersentuhan langsung dengan warga.
Baca juga : Jokowi ke Mahfud MD: Bagaimana itu Kasus Novel Baswedan? Saya Loh yang Dibully!
“Kami concern ke pedagang hewan kurban, RW, tokoh Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), tokoh agama dan kiai. Kami melakukan hal ini semata-mata untuk menurunkan angka penyebaran Covid-19 di Kecamatan Makasar,” tutur Kamal.