TIKTAK.ID – Setelah sekian lama tidak ada kabar, perusahaan jaringan asal Jerman, Ericsson dikabarkan akan melakukan merger dengan Nokia sebagai perusahaan yang dikenal sebagai Raja Symbian. Hal tersebut mereka lakukan agar bisa membendung laju perusahaan Huawei dan ZTE.
Seperti diketahui, Huawei dan ZTE sendiri saat ini tengah menguasai pasar ponsel dengan bergerak di bidang infrastruktur jaringan selular dan komunikasi. Terutama pada jaringan 5G. Namun karena dicurigai dapat memata-matai jaringan Amerika Serikat, akhirnya kedua perusahaan tersebut dilarang beroperasi oleh AS.
Kemunculan kabar rencana merger antara Ericsson dan Nokia, disebut bisa menjadi salah satu merger terbesar jika benar-benar menjadi kenyataan. Ada linformasi yang menyatakan alasan merger ini karena ketatnya kompetisi dalam industri telekomunikasi yang berdampak menekan pendapatan kedua perusahaan ini.
Baca juga: Rekomendasi 5 Ponsel Tahan Banting Buat Main Game Berat Harga Rp 1 Jutaan
Kedua perusahaan Eropa tersebut sempat mengumpulkan para penasihat untuk dimintai solusi. Solusi paling masuk akal selain menjual aset adalah penggabungan aset. Kemudian solusi lain yang tengah dipertimbangkan adalah pergeseran investasi di industri lain dan penyesuaian neraca.
Sebenarnya, merger ini masih dalam tahap opsi. Sehingga, kemungkinan Nokia tidak jadi mengambilnya. Akan tetapi, baik Nokia maupun Ericsson sama-sama mendapatkan ancaman yang serius dari Huawei dan ZTE. Sebab kedua perusahaan asal China tersebut menawarkan instrumen telekomunikasi yang lebih murah.
Ketika perlombaan dalam cakupan 5G di setiap negara membuat persaingan semakin memanas, nilai saham Nokia justru menurun hingga sepertiga dari tahun lalu. Namun, munculnya berita merger ini membuat sahamnya kembali naik. Sudah jelas bahwa hal tersebut membuktikan investor tertarik agar merger ini segera terjadi.
Baca juga: UPDATE Harga HP Oppo A31, Oppo A5 2020, Oppo Reno 10x dan Oppo F15 Terbaru 3 Maret 2020
Sementara itu, hingga saat ini baik pihak Nokia maupun Ericsson masih enggan membuka mulut terkait kabar merger tersebut. Namun jika Nokia dan Ericsson menjadi satu perusahaan, maka persaingan panas pada jaringan 5G berhadapan dengan Huawei dan ZTE diprediksi bakal berlangsung seru.