
TIKTAK.ID – Generasi 90-an mungkin masih ingat bagaimana ponsel Nokia dulu merajai pasar, termasuk di Indonesia. Ponsel Nokia selalu trendi dan dikenal awet. Untuk itu, banyak yang terperangah saat melihat ambruknya Nokia. Lantas apa yang terjadi sebenarnya pada masa itu?
Sebenarnya Nokia bukan perusahaan pertama yang mengomersialkan ponsel. Tapi Nokia dapat dikatakan benar-benar memiliki daya tarik besar bagi jutaan umat.
“Kembali pada 1990-an, tidak ada merek besar yang lain,” ungkap Ben Wood, analis di CCS Insight, seperti dilansir detik.com.
“Saat itu Nokia sangat dominan. Orang-orang tidak bicara mengenai merek apa, tapi hanya model ponselnya seperti 3210 atau apa pun yang kamu punya,” imbuhnya.
Hingga 2007, Nokia masih tidak terkalahkan dengan market share 49,4% waktu itu menurut Gartner. Namun di tahun berikutnya terus anjlok menjadi 43,7%, lalu 41,4%, dan 34,2%. Bahkan di paruh pertama 2013, tinggal 3%.
Wood menjelaskan, kejatuhan Nokia begitu dramatis lantaran merasa terlalu puas berada di puncak sangat lama. Hal itu membuat mereka tidak waspada.
“Kepuasan melanda, sehingga mereka merasa tidak bisa berbuat salah,” tutur Wood.
“Kemudian tiba-tiba pada Januari 2007, Steve Jobs berjalan ke panggung. Dia mengeluarkan iPhone dari sakunya dan mengubah dunia selamanya,” sambungnya.
Wood menilai kedatangan iPhone tidak mampu dijawab oleh Nokia. Terlebih, datang pula deretan pasukan Android. Hal itu membuat ketergantungan pada sistem operasi Symbian menjadi petaka karena terasa jadul.
“Mereka tidak merasa software itu penting. Nokia membuat ponsel yang bagus, mereka telah melalui dekade inovasi hardware yang luar biasa. Namun Apple melihat kalau yang diperlukan yakni layar dan sisanya tentang software,” kata Wood.
Melihat Symbian gagal bersaing, CEO baru Nokia, Stephen Elop memutuskan untuk beralih menggunakan Windows Phone. Akan tetapi, Nokia tidak kunjung pulih sampai dibeli oleh Microsoft pada 2014.
Meski begitu, duet Microsoft dan Nokia tidak berbuah keberhasilan, bahkan Microsoft menghapus divisi ponselnya.
Saat ini merek ponsel Nokia berada di bawah naungan HMD Global, namun tentu tidak sejaya dulu.