
TIKTAK.ID – Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno mengatakan bahwa Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto, sudah cukup populer. Ia menyebut hal itu yang membuat Prabowo tidak latah memasang baliho jauh-jauh hari. Ia juga menilai Prabowo tengah fokus menjaga elektabilitas dan meningkatkan kinerja.
“Karena bagi dia, kerja sebagai Menhan (Menteri Pertahanan), terlebih setelah disorot panjang jadi penting. Prabowo harus membuktikan kepada publik, sebagai menteri dia bisa bekerja,” ujar Adi, seperti dilansir Tribunnews.com, Sabtu (6/8/21).
Menurut Adi, popularitas mantan Danjen Kopassus tersebut sudah tinggi. Sedangkan ia menyatakan tokoh politik yang memasang baliho popularitasnya masih rendah.
Baca juga : Alasan Anies Sebut Efek Pandemi Bisa Lebih Lama di Indonesia
“Jika melihat seperti Airlangga, Puan, dan Muhaimin, popularitasnya rendah jika dibandingkan dengan nama besar seperti Prabowo. Prabowo ini elektabilitasnya sudah mentok,” ucap Adi.
“Jadi baliho-spanduk itu tidak ada gunanya, karena semua orang sudah kenal Prabowo. Untuk itu, dia tidak terlampau narsis, seperti memanfaatkan momentum Olimpiade atau apa pun yang terkait dengan pandemi, selalu memberikan ceramah-ceramah politik untuk selalu prokes dengan baliho atau apa,” sambungnya.
Adi menganggap yang dibutuhkan Prabowo kini adalah mempertahankan elektabilitasnya tetap di atas 50%, sehingga mampu memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Ia menjelaskan, tingginya tingkat keterpilihan saat ini tidak memberi garansi bakal menang.
Baca juga : Menyoal Polemik Mantan Napi Koruptor Jadi Komisaris Anak Usaha BUMN
“Tugas Prabowo harus meningkatkan elektabilitasnya. Sebab, sekalipun elektabilitas paling tinggi, itu bukan bekal yang cukup atau tidak aman untuk memenangkan petarungan. Untuk sekelas Prabowo, maka elektabilitasnya minimal di angka 50% ke atas,” tutur Adi.
Adi menerangkan, setidaknya terdapat dua hal yang harus dilakukan Prabowo dalam mengelola elektabilitasnya. Fokus bekerja sebagai Menhan, serta mengoptimalkan peran Gerindra, khususnya dalam penanganan pandemi Covid-19.
“Gerindra memang harus terlihat bisa memberikan bantuan, dan memberikan kontribusi terhadap persoalan pandemi. Gerindra harus menjadi partai, pelabuhan, serta sandaran bagi semua yang terkena pandemi. Kalau itu dilakukan, maka saya kira bagus,” ungkapnya.
Baca juga : BPK Temukan Pemprov DKI Bayar Gaji PNS Sudah Meninggal dan Pensiun
Senada dengan Adi, Sekretaris DPD Gerindra NTB, Ali Utsman Al Khairi mengklaim rekam jejak dan figur Prabowo sudah mengakar kuat sehingga tidak perlu diorbitkan melalui baliho. Tidak hanya itu, berdasarkan hasil survei sejumlah lembaga riset menyimpulkan bahwa popularitas Prabowo tinggi.
Contohnya dalam Survei Voxpol Center yang dipublikasikan 3 Juli 2021, popularitas Prabowo mencapai 87,9%. Kemudian pada versi survei Indostrategic (3 Agustus) sebesar 92,8%.