Pengurus Danantara Resmi Ditetapkan, Ada Nama Ray Dalio dan Thaksin Shinawatra

TIKTAK.ID – Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) diketahui telah secara resmi mengumumkan struktur lengkap kepengurusan mereka. Chief Executive Officer (CEO) Danantara, Rosan Roeslani mengumumkan susunan lengkap pengurus pada Senin (25/3/25). Rosan menjelaskan, Danantara dibantu oleh head hunter dari dalam dan luar negeri.
“Dalam pemilihan nama ini, kami interview untuk pastikan bahwa tim yang ada saat ini, tidak hanya expert, tapi memiliki hati yang sama, yaitu pengabdian kepada negara dan bangsa,” ujar Rosan dalam konferensi pers Meet The Team Danantara, pada Senin (24/3/25).
Kemudian Rosan mengatakan bahwa pencarian pengurus Danantara tidak mudah.
Baca juga : PHBI Desak 2.569 Prajurit TNI Mundur dari Jabatan Sipil Usai UU TNI Diketok Palu
“Ternyata untuk mendapatkan orang-orang yang baik terpilih, dan sesuai kompetensinya punya record yang jelas, kami akui kalau hal itu tidak mudah,” tutur Rosan.
Adapun dalam susunan tersebut, terdapat nama-nama mentereng mulai dari Ray Dalio hingga Thaksin Shinawatra.
Sementara itu, Kepala Pusat Industri, Perdagangan, dan Investasi, Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Andry Satrio Nugroho, menduga Danantara bakal menghadapi tantangan besar dalam membangun kepercayaan investor.
Baca juga : Panen Kritikan Usai Putuskan Jadi Pengacara Hasto, Febri Jawab Begini
Andry menjelaskan, salah satu langkah utama yang dapat dilakukan untuk menarik investasi yakni memastikan pengurus Danantara tidak punya konflik kepentingan dengan jabatan di pemerintahan.
Menurut Andry, kepercayaan dari investor adalah faktor utama dalam kesuksesan Danantara. Akan tetapi, struktur organisasi yang masih diisi oleh pejabat negara menimbulkan potensi moral hazard.
“Minimal, pejabat publiknya dapat mengundurkan diri dari pemerintahan terkait. Itu bakal menjadi sinyal kuat kalau Danantara dikelola secara independen dan profesional,” jelas Andry dalam diskusi bertajuk “Danantara: Bagaimana dan Untuk Siapa?” secara virtual, pada Senin (24/2/25), mengutip Tempo.co.
Baca juga : Tepis Tudingan Kirim Utusan Jelang Dipecat PDIP, Jokowi Malah Minta Sebut Nama
Andry menilai penanam modal hanya akan tertarik bila pengelola Danantara memiliki latar belakang yang kuat dalam hal investasi dan tidak terafiliasi kepentingan politik. Dia juga menyebut evaluasi kinerja yang jelas dalam setahun pertama menjadi kunci.
“Presiden harus berani menetapkan target yang dapat dicapai dalam satu tahun, seperti pengelolaan dividen untuk aset strategis. Danantara juga sebaiknya tak hanya berinvestasi di dalam negeri, namun berani ekspansi ke luar, seperti yang dilakukan oleh Temasek (Singapura) atau Khazanah (Malaysia),” imbuh Andry.