
TIKTAK.ID – Kedekatan Gerindra dengan PDI Perjuangan dianggap sudah tidak perlu diragukan lagi. Peluang berkoalisi pun terbuka, lantaran Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, dan Presiden Joko Widodo (Jokowi), kini memiliki kedekatan.
“Kedekatan antara Megawati, Jokowi dan Prabowo, tampaknya memudahkan PDIP dan Gerindra berkoalisi serta berpeluang mengusung Prabowo-Puan, atau sebaliknya,” ungkap pengamat politik dari Universitas Esa Uggul, Jamiluddin Ritonga, seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL, pada Senin (20/2/23).
Jamiluddin menjelaskan, bila PDIP dan Gerindra memang berkoalisi, maka PKB kemungkinan akan menerima hal itu dengan baik. Sebab, kata Jamiluddin, hubungan PKB dengan PDIP tidak ada konflik atau kekecewaan yang menonjol selama di pemerintahan.
Baca juga : Fahri Hamzah: Aturan Dana Kampanye Perlu Diperjelas Supaya Tak Jadi Lahan Korupsi
“Jika Prabowo-Puan berpasangan, maka ada kemungkinan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), bisa menerimanya. Hal itu karena hubungan Megawati dan Cak Imin selama ini juga cukup dekat,” terang Jamiluddin.
Kemudian Jamiluddin menilai suara PKB dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 lalu memang lebih rendah dari PDIP dan Gerindra. Oleh sebab itu, Jamiluddin menilai dari logika politik, wajar kalau jatah Capres dan Cawapres diberikan kepada PDIP dan Gerindra.
“Sedangkan PKB memperoleh porsi menteri,” ucap Jamiluddin.
Baca juga : Hasil Survei SPIN: Kepuasan Publik atas Kinerja Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Meningkat
Sementara itu, pengamat politik Adi Prayitno memprediksi nantinya PDIP dan Gerindra bakal berkoalisi mengusung Prabowo-Ganjar Pranowo atau Prabowo-Puan, Ganjar-Prabowo atau Puan-Prabowo.
“Nanti akan terjadi kawin silang antara Gerindra dan PDIP. Saya meyakini hal itu, karena suasananya sepertinya itu. Entah siapa Capres dan Cawapresnya nanti, itu soal teknis,” kata Adi, mengutip Rmol.id.
Menurut Adi, Gerindra dan PDIP tidak mungkin berhadap-hadapan di Pilpres mendatang. Dia memaparkan, akan lebih rasional kalau kedua partai nasionalis itu bersekutu membangun kekuatan politik dalam ajang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Baca juga : Hasto Klaim Banyak Menteri Jokowi Ingin Gabung PDIP
“Saya yakin, pada 2024 ini akan bersekutu, berkongsi dalam satu kolam kekuatan politik,” tutur Adi.
Sekadar informasi, jika benar prediksi Adi terkait Gerindra-PDIP akan berkoalisi, maka kedua partai nasionalis tersebut akan menghadapi Koalisi Perubahan yang telah lebih dulu mengusung Anies Baswedan.