TIKTAK.ID – Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Tata Khoiriyah mengungkapkan ganjalan yang dialami selama mengikuti Tes Wawasan Kebangsaan untuk proses alih status menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Perlu diketahui, perempuan berlatar belakang Gusdurian ini termasuk dalam salah satu dari 75 pegawai yang dinyatakan tak lolos dan dinonaktifkan dari pekerjaannya oleh pimpinan KPK.
Tata mengatakan ganjalan pertama adalah tidak pernah ada penjelasan posisi awal mereka. Menurutnya, mereka tak mendapat informasi terkait proses itu, seperti seleksi CPNS yang memiliki konsekuensi lolos atau tidak lolos, atau transisi saja sehingga semua pegawai pasti beralih status menjadi ASN.
“Dalam sosialisasi pada 17 Februari, saya dan beberapa pegawai lainnya bertanya, apakah ada mekanisme gugur, lolos, tidak lolos? Namun tidak dijawab oleh pimpinan (KPK), begitu juga dengan Biro SDM”, ujar Tata melalui utas di akun Twitternya, Jumat (14/5/21), seperti dilansir Tempo.co.
Ia melanjutkan, bukannya mendapat jawaban, Tata dan kawan-kawan hanya menerima motivasi atas pertanyaan itu.
“Hanya mendapatkan motivasi: kalian kan lahir di Indonesia, besar dan tinggal di Indonesia, jadi harus yakin bisa,” imbuh Tata.
Tata menilai pertanyaan tersebut penting dijawab agar para pegawai bisa mengelola ekspektasi dan terbuka dengan apa pun hasilnya. Jadi jika ada yang gugur atau tidak lolos, maka dapat menerima konsekuensi tersebut dari jauh-jauh hari.
Kemudian ia mempertanyakan metode indeks moderasi beragama yang biasa dipergunakan untuk rekruitmen tentara, namun dipakai untuk asesmen pegawai negeri sipil.
“Apakah metode yang sama juga pernah dipergunakan di instansi Pemerintah lain?” ucapnya.
Tata menjelaskan, Tes Wawasan Kebangsaan ini diikuti oleh semua pegawai KPK tetap dan tidak tetap KPK, mulai dari eselon I sampai level admin. Ia memaparkan, pertanyaan yang diajukan kepada semua pegawai sama.
“Pertanyaan saya selanjutnya, mengapa TWK ini tidak terbuka soal score-nya, hasil kesimpulannya apa, dan rekomendasinya apa kepada masing-masing pegawai. Ini kan lumrah kalau ikut seleksi di mana pun, kita harusnya mengetahui batas lulus berapa, dan kita berada di posisi score berapa,” tegas Tata.