Nilai Kabinet Prabowo-Gibran Bernuansa Militerisme, Akademisi Khawatirkan Pemerintahan Otoriter

TIKTAK.ID – Presiden Prabowo Subianto diketahui membawa jajaran Kabinet Merah Putih untuk pelatihan di wilayah Gunung Tidar, Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah selama empat hari. Pelatihan itu diharapkan mampu membentuk kerja sama tim yang lebih baik di Pemerintahannya. Ia mengeklaim Gunung Tidar membawa suatu aura tradisi keberanian, kepahlawanan, dan patriotisme.
Menurut akademisi dari Universitas Mulawarman, Herdiansyah Hamzah, Kabinet Prabowo bakal bernuansa militer. Dia beralasan, Kabinet ini didominasi oleh kalangan yang berlatar belakang militer, baik aktif maupun yang sudah pensiun.
“Dan kita juga telah mengetahui latar belakang Prabowo dari mana. Jadi tak heran bila unsur militerismenya juga kuat,” ujar pengajar Hukum Tata Negara ini, seperti dilansir Tempo.co, pada Kamis (24/10/24).
Baca juga : Mendikdasmen Janji Bakal Naikkan Gaji Guru SD dan SMP
Herdiansyah menjelaskan bahwa penilaian Kabinet Merah Putih kental akan nuansa militerisme ini, juga dikuatkan dengan didapuknya mantan ajudan Prabowo, Teddy Indra Wijaya menjadi Sekretaris Kabinet. Padahal, kata Herdiansyah, Teddy adalah prajurit TNI Angkatan Darat yang statusnya sampai saat ini masih aktif bertugas.
Herdiansyah menyebut masuknya Teddy dalam Kabinet tentu melanggar Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2005 tentang TNI.
“Sebab, secara eksplisit disebutkan militer aktif tak dapat menduduki jabatan sipil,” tutur Herdiansyah.
Herdiansyah mengaku khawatir Kabinet Merah Putih menjelma menjadi Pemerintahan otoriter, seperti Orde Baru. Pasalnya, dia menganggap gaya Pemerintahan Orde Baru tidak jauh berbeda dengan Kabinet Prabowo saat ini, yang menanamkan unsur militerisme di dalamnya.
Baca juga : Politikus PDIP Buka Suara Usai Natalius Pigai Minta Anggaran Kementerian HAM Naik Jadi 20 Triliun
“Termasuk pelatihan ini, di tempatnya saja sudah jelas, yaitu Akademi Militer. Bahkan terdapat pakaian khusus yang harus dikenakan,” jelas Herdiansyah.
Senada dengan Herdiansyah, akademisi dari Universitas Gadjah Mada, Yance Arizona, berpendapat Prabowo tidak perlu melakukan pembekalan khusus kepada jajaran di Kabinetnya di Gunung Tidar Magelang.
Apalagi, Yance menyatakan sejak awal dinyatakan sebagai presiden terpilih, Prabowo kerap mengatakan sedang menggodok susunan Kabinet yang sesuai dengan Pemerintahannya mendatang.
“Jika ada pembekalan lagi, artinya penggodokan saat itu belum optimal,” tutur Herdiansyah.
Baca juga : Sosok Mayor Teddy, Ajudan Prabowo yang Naik Level Jadi Sekretaris Kabinet Merah Putih
Sebelumnya, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi sempat mengungkapkan kalau pelatihan Kabinet Merah Putih di kompleks Akademi Militer Magelang, ditujukan bagi kebersamaan, keguyuban, dan pembangunan tim. Ia bahkan menyebut pembekalan menteri-menteri Prabowo Subianto juga untuk melakukan koordinasi antarkementerian dan lembaga.