TIKTAK.ID – Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Nasdem, Ahmad Ali mengusulkan agar Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra, Prabowo Subianto menjadi calon wakil presiden (Cawapres) mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dalam ajang Pemilihan Presiden (Pilpres) pada 2024 mendatang. Merespons hal itu, Waketum Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Boyke Novrizon menilai usulan tersebut tidak etis.
“Usulan ini ibarat mengajarkan ikan berenang di dalam air yang bening. Publik sudah tahu kalau elektoral Prabowo itu jauh lebih tinggi dari Anies, dan beliau itu Pak Prabowo pemimpin Partai Gerindra, yang mesin partainya jauh lebih hebat dan solid dari NasDem. Realitanya peringkat nomor tiga terbesar,” ungkap Boyke, pada Selasa (6/12/22), seperti dilansir Sindonews.com.
Kemudian aktivis ’98 tersebut menyatakan, mestinya NasDem bisa menghargai partai lain, dan jangan mengintervensi dapur Gerindra.
Baca juga : Elektabilitas Prabowo Merosot, Gerindra Bakal Lakukan Ini
“Tidak etis lah, masa Waketum NasDem Pak Mad Ali malah meminta Pak Prabowo Subianto sebagai Ketua Umum Gerindra untuk menjadi pendamping Anies sebagai Wapres,” ucap Boyke sambil tertawa.
Menurut Boyke, daya tawar politik yang dimiliki oleh NasDem dan Gerindra jelas berbeda. Sekadar informasi, berdasarkan hasil Pemilu 2019, Gerindra finis di urutan ketiga dengan raihan 17.594.839 suara. Selanjutnya disusul oleh NasDem di peringkat keempat dengan 12.661.792 suara atau selisih 5 juta suara.
“Prabowo, selain Capres Gerindra, beliau juga merupakan pemilik tunggal Gerindra. Nah, Anies kan tidak memiliki partai dan bukan siapa-siapa. Masa orang yang enggak punya modal presidential threshold dipaksa menjadi Capres dari seorang Prabowo Subianto yang jelas-jelas pemilik modal politik,” tegas Boyke.
Baca juga : Moeldoko Jadi Tokoh Alternatif di Pilpres Saingi Ridwan Kamil
Sebelumnya, Ahmad Ali sempat menyampaikan harapannya supaya Gerindra bergabung dengan Koalisi Perubahan yang diusung bersama Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
“Bisa jadi Anies (calon) presiden, dan Prabowo (calon) wakil presiden kan,” tutur Ali, pada Sabtu (6/12/22).
Ali menyampaikan hal itu guna menanggapi isu rujuknya Partai Gerindra dan PKS untuk Pilpres 2024. Sementara itu, Waketum Partai Gerindra, Fadli Zon mengklaim tidak tertutup peluang PKS dan Gerindra rujuk karena kedua partai ini pernah menjadi sekutu di Pilpres 2019 silam.