
TIKTAK.ID – Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Panjaitan mengklaim Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah sukses dalam meredam gejolak inflasi selama masa pemerintahannya. Dia menilai kesuksesan itu tidak terlepas dari strategi kampungan yang diterapkan Jokowi.
Luhut mengatakan strategi itu yakni menerapkan subsidi transportasi untuk pengangkutan barang dari daerah produksi ke tempat penjualan. Dia pun menganggap dengan adanya subsidi, maka harga barang di tingkat konsumen bisa lebih murah.
“Anda lihat inflasi kita, coba inflasi kita bisa kita turunkan, mengapa? Pengalaman Presiden. Presiden bilang, ‘pengalaman saya Pak Luhut, dari tempat produksi ke tempat penjualan, ini kan cost transportasi, subsidi saja itu. Jadi harga di sini (tempat produksi) dan di sini (tempat penjualan)’,” ungkap Luhut dalam 4th Indonesia Fintech Summit (IFS) 2022, Kamis (10/11/22), seperti dilansir CNN Indonesia.
Baca juga : Polisi Temukan 5000 Detonator di Situbondo, Teror KTT G20?
Menurut Luhut, mestinya rakyat bangga dengan pencapaian tersebut. Sebab, kata Luhut, strategi itu membuat inflasi benar-benar terkendali.
“Ya benar, sekarang inflasi kita sudah turun,” tutur Luhut.
Lantas Luhut bergurau dengan menyindir Direktur PT Toba Sejahtera, Pandu Sjahrir yang harus sekolah ke Stanford University hanya untuk belajar soal tata cara mengendalikan inflasi. Dia menyebut dari sekolah itu, Pandu hanya tahu kalau inflasi dapat dikendalikan dengan menaikkan bunga acuan dari sisi perbankan.
Baca juga : Kritik Dukungan Jokowi ke Prabowo, PDIP: Jabatan Presiden Bukan Jatah Menjatah
“Sebenarnya ada hal-hal kampungan yang kita kerjakan, tapi itu berhasil. Jadi orang-orang yang sekolah seperti Pandu dia tahunya Bank Indonesia saja. Padahal ada yang non-Stanford juga bisa membuat pengaruh,” ucap Luhut, disambut tepuk tangan peserta yang hadir.
Perlu diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi tahunan sebesar 5,71 persen pada Oktober 2022 ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy). Tingkat inflasi tersebut pun lebih rendah bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yaitu 5,95 persen.
Kemudian BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu tembus 1,81 persen pada kuartal III 2022. Dengan realisasi tersebut, maka ekonomi Indonesia berhasil tumbuh 5,72 persen secara tahunan (year on year).
Baca juga : Luhut Ungkap Jokowi-Biden Bakal Ketemu Empat Mata di Sela KTT G20, Bahas Apa?
Lebih lanjut, Luhut juga menyinggung pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2022 yang menyentuh 5,72 persen. Dia menjelaskan, banyak orang yang menganggap remeh ekonomi Indonesia yang solid.