TIKTAK.ID – Menteri Kesehatan Republik Ceko mendapat kecaman keras dan dituntut untuk mengundurkan diri setelah media melaporkan bahwa ia melanggar pembatasan sosial pemerintah dan mengunjungi sebuah restoran di Praha.
Harian tabloid Blesk melaporkan bahwa Menteri Kesehatan Roman Prymula bertemu dengan Jaroslav Faltynek, Wakil Kepala gerakan senior pemerintah ANO (YES) yang dipimpin oleh Perdana Menteri Andrej Babis, pada Rabu (21/20/20) malam.
Pertemuan itu dilakukan di tengah pembatasan yang ketat, saat restoran, bar, dan sekolah ditutup.
Mengutip The Assosiated Press, pertemuan tersebut berlangsung hanya beberapa jam setelah Prymula mengumumkan serangkaian peraturan terbaru, termasuk batasan pergerakan dan penutupan banyak pertokoan.
Partai koalisi pemerintah junior, Sosial Demokrat, bergabung dengan oposisi untuk menuntut pengunduran diri Prymula, menyebut perilakunya “sama sekali tidak dapat diterima”. Dalam foto, Prymula tidak memakai masker, sesuatu yang telah diwajibkan di negara itu.
Faltynek mengatakan dia meminta Prymula bertemu untuk membahas sesi parlemen luar biasa yang ditetapkan untuk menyetujui rencana personel medis militer NATO datang ke Republik Ceko untuk membantu mengatasi wabah pandemi.
Sementara itu, Prymula tidak langsung memberikan komentar terkait desakan pengunduran dirinya.
Sebulan sebelumnya, Menteri Kesehatan Ceko Adam Vojtech juga mengundurkan diri karena dianggap gagal mengatasi pandemi Covid-19 di negara itu yang terus meroket.
“Setelah mempertimbangkan dengan cermat situasi saat ini, saya memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai menteri kesehatan,” kata Vojtech saat itu.
Dia mengklaim bahwa dirinya telah melakukan yang terbaik untuk mengatasi pandemi. Vojtech menambahkan bahwa dirinya “tidak perlu malu”.
Lonjakan kasus Covid-19 di negara itu, beberapa kali telah memecahkan rekor kasus yang dikonfirmasi per-harinya, sehingga partai-partai oposisi berulang kali menyerukan pengunduran diri Vojtech sebab dianggap tak mampu menanggani pandemi.
Republik Ceko memiliki rekor infeksi virus Corona yang membuat sistem kesehatan mendapat tekanan keras. Kementerian Kesehatan mengatakan kasus yang dikonfirmasi setiap hari mencapai 14.151 kasus pada Kamis (22/10/20), setelah rekor hampir 15.000 pada hari sebelumnya.
Negara ini memiliki 223.065 kasus, sekitar sepertiganya dalam tujuh hari terakhir sementara 1.845 orang telah dinyatakan meninggal dunia.