Ketum PBNU Ungkap Komposisi Menteri Prabowo-Gibran: Paling Tidak Separuhnya NU atau Malah Semua NU

TIKTAK.ID – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya ikut mengomentari komposisi Kabinet Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Dia memprediksi setengah dari komposisi Kabinet Prabowo-Gibran adalah kader Nahdlatul Ulama (NU). Dia pun mengaku tidak perlu menyiapkan nama calon menteri dari PBNU untuk Kabinet Prabowo-Gibran.
“Tidak usah disiapkan, sudah siap sendiri banyak itu. Banyak yang sudah siap dengan sendirinya, jadi tidak usah disiapkan,” ujar Gus Yahya dalam konferensi pers di Kantor PBNU, Jakarta, pada Kamis (6/6/24), seperti dilansir Sindonews.com.
Gus Yahya mengeklaim NU merupakan fakta demografis atau realitas demografis. Dia lantas menyebut NU bukan faksi politik.
Baca juga : Wakil Ketua DPR Soal Wacana Presiden Kembali Dipilih MPR: Belum Saatnya
“Nanti jika sudah jadi Kabinet, sampean tanyain satu-satu, insyaallah ada (kader NU, red). Nah paling tidak separuhnya NU, kalau tidak malah NU semua, gitu saja,” ucap Gus Yahya.
Sebelumnya, Gus Yahya sempat menyatakan secara geografis, mayoritas masyarakat Indonesia adalah kalangan NU. Oleh sebab itu, kata Gus Yahya, bisa saja menteri pada Kabinet Prabowo-Gibran semuanya berasal dari kalangan NU.
“NU itu bukan faksi politik, melainkan realitas demografis. Jadi, misalnya jangan tanya ada berapa representasi NU di Kabinet. Kalau secara demografis, maka penduduk Indonesia ini separuhnya NU. Ya nanti jangan-jangan menterinya NU semua, jadi jangan kaget,” tutur Gus Yahya di Kantor PBNU Jakarta Pusat, pada Kamis.
Baca juga : Tolak Tawaran Dukungan Bersyarat PDIP, Khofifah: Saya dan Emil Dardak Satu Paket
Sekadar informasi, belakangan ini PBNU menjadi sorotan lantaran menjadi organisasi keagamaan pertama yang mendapatkan izin usaha pertambangan dari Pemerintah. Keputusan tersebut sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2024, yang memungkinkan ormas keagamaan untuk mengelola Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus (WIUPK).
Mengingat Wasekjen PBNU, Sulaeman Tanjung, sempat menyampaikan bahwa mayoritas warga NU mendukung pasangan Prabowo-Gibran pada Pemilu kemarin. Kemudian banyak yang berspekulasi kalau pemberian izin usaha tambang kepada NU adalah bentuk balas budi karena NU sudah mendukung pasangan nomor urut 02.
Namun Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia membantah keras spekulasi tersebut. Dia mengeklaim pemberian itu murni karena organisasi keagamaan telah berkontribusi kepada negara.