
TIKTAK.ID – Beredar informasi palsu mengenai alat pengukur suhu badan, thermo gun. Kabar tersebut bermula dari unggahan video yang disampaikan ekonom Ichsanuddin Noorsy. Dalam bincang bersama Helmi Yahya, Ichsanuddin menyebut thermo gun dikhawatirkan dapat merusak jaringan otak.
“Hand gun termometer itu untuk memeriksa kabel panas, lasernya dipakai untuk memeriksa kabel panas, bukan untuk temperatur manusia,” ujar Ichsan dalam video tersebut.
“Mereka menjual alat, tapi kita dibodohi. Kepala kita ditembak laser, dan kita tidak tahu dampaknya pada struktur otak bagaimana,” lanjut Ichsan.
Menanggapi hal itu, Aru Wisaksono Sudoyo, selaku Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) mengatakan informasi tersebut tidak benar.
“Thermo gun menggunakan inframerah, bukan laser,” ucap Aru, seperti dilansir Kompas.com, Senin (20/7/20).
Senada dengan Aru, Guru Besar pada Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI RS Cipto Mangunkusumo, Ari Fahrial Syam, menyatakan thermo gun sudah lolos uji kesehatan dan aman digunakan.
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) tersebut juga menyampaikan bahwa alat ini tidak akan berpengaruh pada sistem saraf dan retina karena tidak memancarkan radiasi seperti sinar-X.
Perlu diketahui, hoaks tentang thermo gun tak hanya ada di Indonesia. Hoaks ini juga beredar di negara-negara Eropa dan Amerika Latin. Semua ahli dan bukti ilmiah yang ada saat ini pun menyanggah informasi tentang efek buruk thermo gun pada manusia.
Termometer inframerah seperti thermo gun tidak bisa merusak retina mata, membutakan, tidak merusak neuron atau sistem saraf pusat, serta tidak berpengaruh pada meditasi. Sinar infrared yang dipancarkan alat tersebut akan membantu petugas mengarahkan bagian yang ingin diukur.
Kemudian suhu badan muncul di layar di bagian belakang. Alih-alih termometer konvensional yang menggunakan medium cairan (alkohol/raksa) atau sensor, termometer infrared dapat mendeteksi suhu sebuah benda dengan hanya membidikkannya ke objek yang bersangkutan.
Pemindaian suhu dengan termometer tembak disebut lebih cepat dibanding termometer konvensional, karena bisa mendeteksi suhu dalam hitungan detik.
Namun tingkat akurasi alat memang tergantung jarak antara termometer dan objek. Jika alat lebih dekat dengan permukaan objek, maka semakin akurat pula hasilnya.
Serupa dengan artikel yang dituliskan di situs Universitas Airlangga bahwa Thermo Gun tidak berbahaya. Hal ini dikarenakan thermo gun adalah alat ukur yang secara aktif menerima radiasi infra merah yang dipancarkan oleh obyek bukan alat yang memancarkan radiasi ke obyek yang akan diukur lalu menerima pantulan radiasi yang dipancarkan kembali dari obyek. Sumber http://news.unair.ac.id/2020/07/22/thermo-gun-aman-untuk-tubuh-manusia/