TIKTAK.ID – Sebuah serangan bom mobil yang diakui dilakukan kelompok ISIS di kompleks penjara di kota Jalalabad di Afghanistan menewaskan sedikitnya tiga orang dan melukai puluhan lainnya. Serangan bom itu juga memicu pertempuran sengit antara pasukan keamanan dan kelompok ISIS serta mengakibatkan sejumlah tahanan melarikan diri, kata seorang pejabat.
Seorang anggota dewan provinsi, Sohrab Qaderi mengatakan bahwa ledakan bom mobil besar diikuti setidaknya dua ledakan kecil di luar penjara yang dikelola Pemerintah. Polisi langsung menembaki para penyerang yang telah mengambil posisi di dekatnya, tulis Reuters.
Kantor berita Amaq milik kelompok ISIS mengutip sebuah sumber militer yang mengatakan anggotanya telah melakukan serangan pada Minggu (2/8/20), namun tak memberikan rincian lebih lanjut. Tidak ada konfirmasi independen bahwa kelompok ISIS bertanggung jawab.
“Setidaknya tiga orang tewas dan 25 lainnya cedera dalam bentrokan yang sedang berlangsung,” kata Qaderi.
Lebih dari 50 tahanan melarikan diri, dan jumlah kematian bisa meningkat, tambahnya.
Serangan itu terjadi pada hari ketiga dan terakhir dari gencatan senjata antara Pemerintah Afghanistan dan Taliban, ketika ratusan tahanan Taliban dibebaskan dalam upaya untuk mendorong pembicaraan damai intra-Afghanistan.
Jubir Taliban menyatakan kelompoknya tidak bertanggung jawab atas serangan itu.
Presiden Ashraf Ghani dan Taliban telah mengindikasikan bahwa perundingan yang telah lama tertunda dapat dimulai segera setelah Hari Raya Iduladha.
Taliban mengatakan telah membebaskan 1.000 tahanan Afghanistan sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati dengan Amerika Serikat pada Februari lalu, tulis DW.
Sementara itu, Dewan Keamanan Nasional Afghanistan mengatakan melalui akun Twitter-nya bahwa Pemerintah Kabul telah membebaskan 317 tahanan sejak liburan Iduladha dimulai pada hari Jumat kemarin. Sehingga total seluruh tahanan Taliban yang dibebaskan Pemerintah saat ini mencapai 4.914. Lebih lanjut disampaikan bahwa pembebeasan tahanan Taliban masih terus akan berlanjut hingga mencapai 5.100 tahanan.
Para tahanan adalah bagian dari 500 tahanan Taliban yang diperintahkan dibebaskan tanpa syarat oleh Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani pada Jumat kemarin, sebagai isyarat niatan baik.
Baik Presiden Ashraf Ghani maupun Taliban telah mengisyaratkan bahwa perundingan perdamaian yang berlarut-larut bisa dimulai setelah liburan Iduladha selesai.