
TIKTAK.ID – Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif, mengkritik keras negara-negara Eropa karena tidak melakukan tindakan apapun atas sikap keras Amerika terhadap Iran. Menurutnya, tindakan pengecut ini akan membawa malapetaka bagi mereka.
Zarif juga memperingatkan, akan ada konsekuensi atas tindakan “putar balik” mereka atas kesepakatan nuklir 2015.
Baca Juga: 34 tentara AS menderita Cedera Otak Dalam Serangan Balasan Iran Atas Pembunuhan Soleimani – Pentagon
Keputusan yang diambil oleh Inggris, Prancis, dan Jerman, penandatangan perjanjian Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), untuk mengaktifkan mekanisme penyelesaian sengketa yang bisa mengantarkan Iran kepada sanksi Dewan Keamanan PBB, adalah “bencana” bagi Eropa, jelas Zarif dalam sebuah interview dengan majalah Jerman Der Spiegel.
Zarif mengklaim bahwa secara diam-diam, pemimpin negara-negara Eropa telah mengakui bahwa mereka tidak berani menentang keputusan sepihak Donald Trump yang keluar dari perjanjian dan secara sepihak pula menerapkan sanksi untuk Iran.
“Negara-negara Eropa memanggil kami dan berkata: ‘Kami minta maaf, kami tidak bisa melakukan apapun.’ Negara-negara Eropa tidak bisa hanya tunduk kepada Trump dan mencoba untuk berlagak sok jagoan terhadap Iran,” kecam Zarif seperti dilansir Russia Today.
Baca Juga: Iran Ingatkan Inggris Tak Ikut Campur Urusan Domestik Republik Islam
Zarif juga menyebutkan bahwa Inggris, Prancis, dan Jerman telah berulang kali gagal menghormati perjanjian dan tidak punya dasar legitimasi untuk mendorong PBB menjatuhkan sanksi kepada Republik Islam Iran.
“Mereka tidak bisa dengan serta merta membawa sesuatu ke Dewan Keamanan, hanya karena mereka orang Eropa dan mereka punya mata biru,” tukas Zarif.
Ia juga menambahkan bahwa Eropa akan menghadapi “perang besar” dengan Rusia dan China jika terus mengupayakan sanksi untuk Iran.