Pertanyaan dari penjelasan konsep normalisasi yang diberikan kepada responden yakni “Melakukan pelebaran sungai serta betonisasi dengan penggusuran lebih rendah”. Sedangkan pertanyaan dari penjelasan konsep naturalisasi adalah “Melakukan pelebaran sungai serta penanaman pohon dengan risiko penggusuran lebih tinggi.”
Populi Center melakukan hal itu karena ada indikasi kelekatan nama gubernur mempengaruhi sikap responden, sehingga pada kuisionernya dilekatkan nama Anies.
Baca juga: Fanpage Anies Gunakan Auto Like, Ahli Beberkan Caranya
Jefri menilai ketika ada nama Anies, maka orang akan memilih program Anies. Tapi ketika nama gubernur dihilangkan dengan esensi pertanyaan yang sama, ternyata masyarakat lebih memilih program normalisasi Ahok. Pasalnya, jumlah lahan yang digusur lebih sedikit dan tidak mengancam masyarakat yang tinggal di sekitar sungai.
Selain itu, Jefri menjelaskan ada indikasi bahwa apa pun program yang diluncurkan, asalkan ada nama Anies maka akan dinilai baik. Menurutnya, hal itu merupakan contoh buruk dalam kebijakan publik.
Survei tersebut menggunakan metode eksperimental. Survey dilakukan pada September hingga Oktober 2019 dengan total responden 300 orang. Berdasarkan hasil survei tersebut, Jefri pun tak memungkiri hingga saat ini masih ada polarisasi yang berlangsung di kalangan masyarakat terkait Pilgub.