TIKTAK.ID – Direktur Surveylink Indonesia (Sulindo), Wempy Hadir mengungkapkan bahwa efektivitas elektabilitas Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (Capres) 2024 menjadi yang tertinggi dengan angka 0,26 persen.
Wempy menilai efektivitas elektabilitas Ganjar lebih baik ketimbang Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif Sandaiaga Uno, dan enam nama Capres potensial lainnya.
“Saat saya melakukan perhitungan seperti apa tingkat efektivitasnya, ternyata tingkat efektivitas [elektabilitas] paling tinggi ada di figur Ganjar dengan angka 0,26 persen,” ujar Wempy melalui diskusi yang digelar PARA Syndicate secara daring, Rabu (7/7/21), seperti dilansir CNNIndonesia.com.
Baca juga : Anies Baswedan Ajak Masyarakat Indonesia Bersatu di Bawah Komando Jokowi
Wempy memaparkan, Prabowo memiliki efektivitas elektabilitas sebesar 0,25 persen, Anies 0,18 persen, dan Sandiaga 0,08 persen. Menurutnya, efektivitas elektabilitas merupakan hasil yang diperoleh dari pengujian elektabilitas dibagi popularitas.
Wempy mengatakan dalam pengujian efektivitas kali ini memakai hasil survei Puspoll Indonesia yang dilakukan dalam periode 20 hingga 29 April 2021. Survei tersebut menggunakan metodologi multistage random sampling terhadap sebanyak 1.600 responden dan dengan margin of error 2,45 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Ia menjelaskan, hasil efektivitas elektabilitas tersebut menunjukkan bahwa potensi Ganjar menjadi presiden di 2024 mendatang lebih besar dibandingkan calonnya.
Baca juga : Mahfud MD Berterima Kasih ke Amien Rais Soal Temuan TP3 pada Kasus Terbunuhnya 6 Anggota FPI
“Artinya, jika Ganjar semakin dikenal publik maka dia juga akan memiliki potensi untuk mengalahkan figur lain. Sedangkan Prabowo, kalau kita lihat pada popularitas itu sudah optimal tidak mungkin ada pergerakan maksimal karena dia sudah 92 persen,” terangnya.
Tidak hanya itu, terdapat pula enam sosok lainnya yang masuk dalam daftar 10 besar Capres versi Sulindo. Enam sosok tersebut adalah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan 0,07 persen, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono 0,07 persen, Wakil Ketua DPR sekaligus Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar 0,06 persen.
Kemudian terdapat nama Menko Perekonomian sekaligus Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dengan 0,03 persen, Menko Polhukam Mahfud MD dengan 0,03 persen, serta Ketua DPP PDIP sekaligus Ketua DPR RI Puan Maharani dengan 0,01 persen.