TIKTAK.ID – Partai Golkar mengatakan bahwa Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) semakin kuat dan telah melakukan konsolidasi secara massif ke daerah. Golkar menyampaikan hal itu untuk menanggapi ajakan Partai Demokrat membangun koalisi dan meninggalkan KIB.
“KIB sudah melakukan konsolidasi secara massif sampai ke akar rumput. Kami, Partai Golkar, PAN dan PPP, semakin kuat hingga ke daerah-daerah. Ketiga Partai telah deklarasi menyatakan Koalisi hingga setiap Provinsi dan Kabupaten dan Kota,” ungkap Ketua DPP Partai Golkar, Tb Ace Hasan Syadzily, seperti dilansir Sindonews.com, Rabu (6/7/22).
Ace mengatakan walaupun terus melakukan konsolidasi KIB sampai ke akar rumput, tapi bukan berarti Golkar tidak membuka diri bagi partai lain untuk bergabung ke dalam KIB. Dia menyatakan hingga saat ini KIB masih membuka diri bagi partai lainnya yang hendak bergabung, tanpa meninggalkan PAN dan PPP.
Baca juga : MUI Bela ACT, Gara-gara ACT Giat Sumbang Uang dan Kendaraan untuk Ulama?
“Jadi, kami masih terbuka bagi Partai Demokrat untuk bergabung dengan KIB tanpa meninggalkan PAN dan PPP yang telah bersama-sama melakukan konsolidasi hingga ke daerah,” ucap Ace.
Untuk itu, Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat tersebut menilai mustahil bila Golkar meninggalkan KIB dan membangun koalisi baru bersama dengan Demokrat.
“Jadi rasanya kami mustahil membangun koalisi sendiri bersama Demokrat dengan meninggalkan KIB yang diinisiasi bersama ketiga partai,” jelas Wakil Ketua Komisi IX DPR itu.
Baca juga : Kemensos Tegaskan Siap Cabut Izin ACT Jika Terbukti Selewengkan Donasi
Sementara itu, Wakil Ketua Umum PPP, Arsul Sani mengingatkan partai politik termasuk Demokrat supaya melakukan pendekatan atau penjajakan pada semua partai politik yang berada di KIB jika memang serius akan bergabung ke koalisi tersebut.
“Sebaiknya partai lain ya, siapa pun, termasuk teman-teman partai Demokrat, bila memang katakanlah ingin berkoalisi dengan yang ada di KIB, ya mestinya melakukan pendekatan dengan semuanya,” tutur Arsul di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (6/7/22), mengutip Liputan6.com.
Menurut Arsul, jika Demokrat hanya mendekati Golkar saja dan merasa cukup, maka hal itu dapat diartikan sebagai kegagalan komunikasi politik Demokrat. Pasalnya, kata Arsul, ketiga Partai yakni Golkar, PAN dan PPP sudah sejak lama membangun komunikasi politik.