Dianggap Langgar Kode Etik dan AD/ART, Effendi Simbolon Dipecat PDIP
TIKTAK.ID – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) diketahui telah secara resmi memecat Effendi Simbolon, setelah politisi tersebut mendukung pasangan Ridwan Kamil-Suswono di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024.
Pemecatan tersebut dikonfirmasi oleh Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat. Ia mengakui Effendi sudah tidak menjadi kader PDIP lagi, lantaran melanggar kode etik dan AD/ART partai.
“Benar (PDIP memecat Effendi Simbolon karena mendukung RK-Suswono),” ujar Djarot, seperti dilansir CNNIndonesia.com, pada Sabtu (30/11/24).
Baca juga : Usulan PDIP Agar Polri Kembali Dibawahi Kemendagri Panen Penolakan
“Melanggar kode etik dan AD/ART partai,” imbuh Djarot.
Adapun pemecatan Effendi tak lepas dari sikapnya dalam Pilgub Jakarta yang menyita perhatian publik beberapa waktu lalu. Effendi turut hadir saat Presiden ke-7 RI Joko Widodo bertemu dengan calon gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil di Cempaka Putih, Jakarta, Senin (18/11/24) malam.
Padahal, Effendi ketika itu masih berstatus kader PDIP yang mengusung Pramono Anung dan Rano Karno sebagai pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Jakarta.
Tak hanya itu, manuver Effendi juga pernah menyita perhatian publik pada Pilpres 2024. Effendi mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, meski saat itu PDIP mengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Baca juga : Update Kasus Mafia Judi Online Komdigi: 26 Tersangka dan 4 Buron
Sekadar informasi, politisi bernama lengkap Effendi Muara Sakti Simbolon ini lahir di Banjarmasin, 1 Desember 1964. Dia mengenyam pendidikan sarjana di Manajemen Perusahaan Universitas Jayabaya pada 1982-1988 silam.
Usai lulus, Effendi berkarier di sejumlah perusahaan swasta. Dia pun sempat menjadi konsultan PT Pupuk Kaltim pada 1997-1999. Setelah itu dia terjun ke dunia politik dengan menjadi kader PDIP, dan menjadi anggota DPR RI Fraksi PDIP selama empat periode sejak 2004.
Saat menjadi anggota DPR, Effendi Simbolon kerap muncul di publik dengan pernyataan yang memicu kontroversi. Dia pernah menyebut TNI sebagai gerombolan dalam salah satu rapat di DPR pada 2022.
Baca juga : Sebulan Jadi Presiden, Prabowo Bikin Utang RI Naik 1,02% Jadi Rp8.560 T
“Kami banyak sekali ini temuan-temuan ini, yang insubordinary, disharmoni, dan ketidakpatuhan. Ini TNI kayak gerombolan ini, lebih-lebih ormas jadinya, tak ada kepatuhan,” tutur Effendi pada rapat 5 September 2022.
Effendi sendiri sempat diusung oleh PDIP untuk menjadi calon gubernur Sumatera Utara pada 2013. Ketika itu, ia berpasangan dengan Jumiran Abdi yang merupakan politisi senior Sumatera Utara. Akan tetapi, pasangan Effendi-Jumiran kalah di Pilgub Sumut 2013.