TIKTAK.ID – Pemerintah Inggris sudah memberikan izin kompetisi Premier League dan kasta di bawahnya. Mereka diperbolehkan untuk kembali menggelar pertandingan pada Juni mendatang.
Seperti diketahui, Pemerintah Inggris memberi izin kepada semua kegiatan olahraga untuk diberlakukan mulai 1 Juni mendatang. Hal tersebut dilakukan seiring penghapusan kebijakan lockdown.
Keputusan tersebut direspons oleh Premier League pada Senin (11/5/20). Hasilnya, ada sekitar 20 klub partisipan siap berkomitmen untuk melanjutkan musim 2019/2020 ini.
Pemerintah Inggris lewat Sekretaris Kebudayaan yang juga ikut mengurusi bidang olahraga, Oliver Dowden menyatakan kapan Premier League dan EFL akan kembali bergulir.
Hal itu diungkapkan setelah selesai mengadakan pertemuan via video dengan para petinggi Premier League, EFL, dan Federasi sepakbola Inggris FA.
“Pemerintah membuka pintu bagi sepakbola kompetitif supaya bisa kembali dengan aman pada Juli mendatang,” buka Oliver Dowden seperti dilansir Goal Internasional.
“Hal ini dilakukan agar bisa memperlebar akses bagi para fans dalam menyaksikan siaran langsung dan memastikan finansial dari kelanjutan pertandingan ini bisa mendukung keluarga dari sepakbola secara lebih leluasa,” imbuh Oliver Dowden.
“Kini semunya telah saya berikan kewenangan pada otoritas sepakbola untuk bersepakat dalam menyelesaikan detail dari rencana mereka. Ada niat baik dalam mencapai pertandingan kembali bagi para fans mereka, kemudian komunitas sepak bola dan negara secara keseluruhan.”
Kembalinya kompetisi yang dinamakan “Project Restart” ini ternyata juga ada masalah di dalamnya. Sebab, beberapa klub menentang rencana menggelar pertandingan tanpa penonton.
Bahkan beberapa pihak sempat mempertanyakan keamanan dari pemain dan pelatih karena kasus positif Corona di Inggris masih ada.
Dowden menegaskan, izin hanya akan diberikan apabila persyaratan keamanan sudah dipenuhi.
“Pemerintah beserta para ahli medis akan terus menawarkan panduan dan dukungan terhadap pertandingan menjelang keputusan akhir yang bakal membuat semua rencana berjalan lancar.”
“Kami semua sepakat bahwa kami hanya menggulirkan kompetisi apabila semuanya sudah aman dilakukan, seperti kesehatan dan kesejahteraan para pemain, pelatih, dan staf,” jelas Oliver Dowden.