TIKTAK.ID – Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyebut tindakan Amerika Serikat (AS) membunuh Jenderal Iran, Qassem Soleimani sehingga berujung pada potensi perang dinilai sangat buruk.
Langkah Amerika membunuh Jenderal Iran yang sedang menghadiri undangan resmi negara Irak dapat memicu peperangan, dan dari tindakan tersebut seolah menunjukkan bahwa AS adalah masuk dalam kategori negara teroris.
RMOL melaporkan, pernyataan tersebut disampaikan oleh Bendahara Umum PP Muhammadiyah Anwar Abbas saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL di Jakarta, Rabu (8/1/2020).
“Bukan hanya arogan, tapi Amerika Serikat telah menjadi negara teroris. Dampak dari tindakan teroristik Amerika ini jelas akan sangat buruk sekali,” kata Anwar.
Bendahara umum Muhammadiyah yang sekaligus juga menjabat sebagai Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini berpendapat, jika peperangan AS dengan Iran terjadi maka dampak buruk peperangan akan menimpa sejumlah negara, termasuk Indonesia.
Utamanya sektor ekonomi, dampak perang bakal menyebabkan melonjaknya harga minyak dunia, apalagi Iran termasuk salah satu negara penyuplai minyak dunia.
“Minyak dunia akan melonjak tajam dan itu jelas akan berpengaruh terhadap biaya produksi dan naiknya harga-harga dan inflasi,” ujar Anwar lebih lanjut.
Anwar mengatakan, untuk menghindari segala kemungkinan buruk yang bakal terjadi, Muhammadiyah sebagai ormas Islam di Indonesia mendesak PBB untuk segera melakukan sidang agar perang antara AS – Iran dapat dicegah.
“Muhammadiyah mengimbau PBB dan Dewan Keamanan untuk bersidang secepatnya mencegah untuk tidak terjadi perang dan mencari solusi agar tidak terjadi,” pungkas Anwar.
Baca juga: Mengenal Lebih Dekat Sosok Qassem Soleimani