Aliansi BEM Indonesia Gelar Demo ‘Menghitung Hari Menuju Pengadilan Jokowi’ di DPR
TIKTAK.ID – Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Kerakyatan diketahui mengadakan aksi demonstrasi pada hari ini, Rabu (16/10/24) di depan Gedung DPR RI, Jakarta.
Menurut Koordinator Pusat BEM SI Kerakyatan, Satria Naufal, aksi akan dimulai dengan arak-arakan atau long march dari Gedung TVRI hingga titik pusat aksi di Gedung DPR RI. Dia menyatakan bahwa aksi bertajuk “Menghitung Hari Menuju Pengadilan Jokowi” ini adalah bentuk pengawalan menuju hari-hari turunnya Presiden RI selama dua periode tersebut.
Naufal menuding rezim Jokowi selama 10 tahun terakhir sudah membuahkan darah dan tangisan kepada rakyat melalui berbagai sikap, kebijakan, dan perundang-undangan yang menyengsarakan.
Baca juga : Total Ada 108 Calon Menteri dan Kepala Badan Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Daftar Lengkapnya…
“Sore nanti menjadi aksi simbolik namun begitu esensial dalam memaknai 10 tahun kepemimpinan Joko Widodo. Kesengsaraan, tangisan, ketakutan, kepalsuan dan lainnya bakal kita luapkan melalui berbagai simbol dan narasi sore nanti,” ujar Naufal, pada Rabu, seperti dilansir CNN Indonesia.
Naufal lantas memaparkan secara lebih spesifik aksi akan mengulas berbagai hal yang dinilai sebagai dosa Jokowi selama 10 tahun menjabat. Dia menjelaskan, di antaranya autocratic legalism, omnibus law, deforestasi, perusakan lingkungan, politik sandera, UU bermasalah, represifitas aparat, dan beberapa hal lainnya.
“Aksi ini juga menjadi sinyal pantikan dari Jakarta yang kami kirimkan kepada wilayah-wilayah dan daerah-daerah untuk kemudian juga ikut melakukan Aksi Massa secara besar mulai hari ini hingga 20 Oktober nanti,” tegas Naufal.
Di sisi lain, pihak kepolisian menyatakan terdapat sebanyak 631 personel gabungan yang disiagakan.
Baca juga : Prabowo Tunjuk 3 Pendamping Menkeu Sri Mulyani, Siapa Saja?
“Total ada 631 personel gabungan,” ungkap Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro kepada wartawan, Rabu (16/10/24), mengutip detikcom.
Susatyo mengaku jumlah personel itu akan disebar di beberapa titik yang menjadi lokasi aksi. Sedangkan rekayasa lalu lintas bersifat situasional tergantung kondisi di lapangan.
“Lokasi aksi di Patung Kuda, Bundaran HI, DPR, Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Bila eskalasi meningkat, maka arus lalin akan dialihkan. Nanti melihat situasi di lapangan,” imbuhnya.
Susatyo sendiri meminta semua personel yang bertugas agar mengedepankan tindakan persuasif dan pelayanan humanis. Selain itu, dia mengimbau massa demo supaya menyampaikan aksi sesuai dengan aturan yang ada.
Baca juga : Susunan Kabinet ‘Gemuk’ Prabowo-Gibran Terungkap, Ini Daftarnya…
Seperti diketahui, Presiden Jokowi bakal segera mengakhiri masa jabatannya pada 20 Oktober mendatang. Prabowo Subianto dan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming, nantinya akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden untuk periode 2024-2029.